Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses

Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses

Sinar5news – Ada beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis abses, tergantung letaknya. Jika kamu memiliki abses kulit, dokter pertama akan memeriksa daerah yang terkena dan menanyakan sudah berapa lama mengalami abses, apakah pernah terjadi luka, dan apakah juga memiliki gejala lain.

Sampel nanah dapat diambil dari abses dan diperiksa untuk mengidentifikasi penyebab dan cara pengobatannya. Jika kamu memiliki lebih dari satu abses kulit, kamu mungkin diminta untuk memberikan sampel urine. Ini akan diuji untuk glukosa, yang merupakan tanda diabetes. Orang dengan diabetes memiliki peningkatan risiko mengembangkan abses kulit.

Jika kamu kerap mengalami bisul dan abses berulang, dokter mungkin meminta laboratorium untuk menguji bakteri lebih lanjut untuk melihat apakah bakteri itu memproduksi toksin Panton-Valentine leukocidin (PVL). Perawatan tambahan mungkin direkomendasikan, seperti membersihkan area yang terkena termasuk pemberian krim antibiotik, untuk menghentikan bakteri ini hidup di tubuh.

Abses yang berkembang di dalam tubuh lebih sulit didiagnosis daripada abses kulit karena tidak terlihat. Dokter umum akan menanyakan gejala dan kondisi kesehatan lain yang mungkin kamu alami.  

Pengobatan Abses

Untuk pengobatan di rumah, kamu dapat mengobati abses kulit dengan cara mengompres area yang terkena dengan air hangat sampai menyusut dan mengering. Temui dokter jika abses membandel dan tidak sembuh. 

Untuk mengeringkan abses, dokter akan memberikan obat mati rasa dan kemudian akan memotong abses agar cairan dapat keluar. Setelah abses mengering, dokter akan mengobati luka. Cara ini dapat membantu menyembuhkan dan mencegah abses muncul kembali. Setelah prosedur selesai, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk mencegah luka agar tidak terinfeksi.

Kasus abses kulit yang parah umumnya juga diobati dengan antibiotik. Dokter mungkin meresepkan antibiotik seperti dikloksasilin atau sefaleksin jika kamu memiliki salah satu dari berikut ini:

  • Abses di wajah, yang memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan komplikasi.
  • Selulitis.
  • Lebih dari satu abses.
  • Sistem kekebalan tubuh. 

Jika MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) adalah penyebab abses, biasanya dokter akan meresepkan klindamisin atau doksisiklin untuk melawan infeksi. 

Pencegahan Abses

Menjaga kebersihan dengan mencuci kulit dengan sabun dan air secara teratur adalah tindakan pencegahan abses yang paling sederhana. Berhati-hatilah agar tidak melukai diri sendiri saat mencukur ketiak atau area kemaluan.

Cari pertolongan medis segera untuk setiap luka tusukan, terutama jika:

  • Terdapat kotoran pada luka.
  • Luka tusukan disebabkan oleh gigitan manusia, serangga atau hewan.
  • Memiliki salah satu kondisi medis yang tercantum.
  • Sedang menjalani pengobatan steroid atau kemoterapi.

Komplikasi Abses

Dalam beberapa kasus, abses dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Beberapa di antaranya adalah:

  • Penyebaran infeksi, berpotensi ke otak atau sumsum tulang belakang.
  • Keracunan darah atau sepsis.
  • Endokarditis, yang merupakan infeksi pada lapisan dalam jantung.
  • Perkembangan abses baru.
  • Kematian jaringan di daerah abses, seperti gangren.
  • Infeksi tulang akut atau osteomielitis.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA