Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses Gigi

Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses Gigi

Sinar5news – Untuk mendiagnosis abses gigi, dokter gigi akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien. Misalnya seperti telah mengalami cedera, mengidap kondisi medis tertentu, atau sedang menjalani pengobatan tertentu. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan berikut untuk mendiagnosis abses gigi:

  • Ketuk gigi. Gigi yang mengalami abses pada akarnya umumnya lebih sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.
  • Radiografi Panoramik. Sinar-X gigi panoramik atau radiografi panoramik adalah tindakan pemindaian rahang atas dan bawah untuk memberi gambaran gigi dalam dua dimensi. Dokter biasanya akan merekomendasikan Sinar-X panoramik untuk mengidentifikasi abses dan mencari tahu apakah infeksi telah menyebar ke area lainnya.
  • Computed Tomography Scan (CT scan). Jika infeksi telah menyebar ke area lain di dalam leher, dokter perlu melakukan CT scan untuk menilai tingkat infeksi.

Pengobatan Abses Gigi

Fokus utama pengobatan abses gigi adalah untuk menghilangkan infeksi. Berikut opsi pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi:

1. Drainase abses

Dokter gigi melakukan penanganan dengan membuat sayatan kecil pada abses, agar nanah mengalir keluar. Setelah nanas terkuras habis, dokter akan membersihkan area tersebut air garam. Terkadang, dokter perlu menempatkan saluran karet kecil untuk menjaga area mulut tetap terbuka untuk drainase, sementara itu pembengkakan akan berkurang.

2. Perawatan saluran akar

Pengobatan ini bertujuan untuk menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Dokter akan mengebor ke dalam gigi, menghilangkan jaringan pusat yang sakit (pulpa) dan mengeringkan abses. Setelah itu, dokter gigi akan mengisi dan menutup ruang pulpa dan saluran akar gigi. Gigi dapat ditutup dengan mahkota supaya lebih kuat, terutama jika yang terinfeksi adalah gigi belakang. 

3. Cabut gigi

Apabila gigi yang terkena tidak dapat diselamatkan, dokter gigi perlu mencabut gigi dan mengeringkan abses untuk menghilangkan infeksi. Sebelum mencabut gigi, dokter gigi perlu memberikan bius lokal melalui suntikan pada saraf di sekitar gigi yang akan dicabut. Untuk mengurangi rasa sakit karena suntikan, dokter juga dapat mengoleskan gel anestesi pada area yang akan disuntik terlebih dahulu.

4. Obat antibiotik

Jika infeksi telah menyebar ke gigi terdekat, rahang atau area lain, dokter gigi kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebarannya lebih lanjut. Dokter juga dapat merekomendasikan antibiotik jika kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Pencegahan Abses Gigi

Pencegahan dapat dilakukan dengan rutin melakukan kontrol kesehatan gigi, menyikat gigi secara teratur terutama sebelum tidur, dan segera melakukan pengobatan jika terdapat gigi yang berlubang atau pecah. Berikut cara tepat menjaga kesehatan gigi:

  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Gunakan benang gigi atau pembersih interdental untuk membersihkan sela-sela gigi setiap hari.
  • Ganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan, atau setiap kali bulunya berjumbai.
  • Konsumsi makanan sehat, batasi makanan manis dan camilan di antara waktu makan.
  • Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi secara menyeluruh.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan obat kumur antiseptik atau fluoride untuk menambahkan lapisan perlindungan ekstra terhadap kerusakan gigi.

Komplikasi Abses Gigi

Pada sebagian besar kasus, abses gigi yang tidak mendapatkan penanganan dapat berkembang menjadi komplikasi. Namun, komplikasi tetap dapat terjadi meskipun telah abses gigi telah mendapatkan perawatan yang tampaknya efektif. Hanya saja hal tersebut sangat jarang terjadi. 

Beberapa kemungkinan komplikasi yaitu:

1. Kista gigi

Rongga berisi cairan dapat berkembang di bagian bawah akar gigi jika abses gigi tidak mendapatkan perawatan segera. Kondisi tersebut adalah kista gigi. Ada kekhawatiran bahwa kista tersebut dapat terinfeksi. Jika hal tersebut terjadi, pasien membutuhkan antibiotik atau bahkan pembedahan.

2. Osteomielitis

Bakteri di abses bisa masuk ke aliran darah dan menginfeksi tulang. Pengidap akan mengalami peningkatan suhu tubuh, nyeri pada tulang yang terkena, dan disertai mulai. Biasanya, tulang yang terkena akan berada dekat dengan lokasi abses. 

Namun, karena mungkin telah menyebar ke aliran darah, tulang mana pun di tubuh mungkin akan terpengaruh. Sehingga diperlukan perawatan antibiotik oral atau intravena. 

3. Trombosis sinus kavernosus

Selain itu, penyebaran bakteri dapat menyebabkan gumpalan darah yang terbentuk di sinus kavernosus, vena besar di otak. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berakibat fatal. Namun trombosis sinus kavernosus merupakan komplikasi yang sangat jarang.

4. Angina ludwig

Komplikasi ini terjadi karena adanya infeksi pada dasar mulut saat bakteri abses gigi menyebar. Kondisi ini disertai dengan pembengkakan dan nyeri di bawah lidah dan leher. Dalam kasus yang parah, pengidap mungkin merasa sulit bernapas. Angina ludwig merupakan komplikasi yang berpotensi fatal.

5. Sinusitis maksilaris

Bakteri menyebar ke ruang kecil di belakang tulang pipi, yang disebut dengan sinus maksilaris. Komplikasi ini mungkin tidak serius, tapi bisa menyakitkan. Pengidap mungkin mengalami demam dan pipi terasa lembek. 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA