Apa itu Abses Otak, Penyebab, Faktor dan Gejala

Apa itu Abses Otak, Penyebab, Faktor dan Gejala

Sinar5news – Abses otak atau abses serebri merupakan kumpulan cairan nanah yang berkembang pada otak dikarenakan adanya infeksi fokal di dalam parenkim otak. Awalnya infeksi terlokalisir pada area selebritis, tetapi lama-kelamaan menjadi kumpulan nanah di dalam kapsul yang tervaskularisasi dengan baik. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan pada otak, sehingga mengganggu beberapa fungsi otak.

Penyebab Abses Otak

Penyebab abses otak biasanya adalah infeksi bakteri atau jamur. Jika sistem kekebalan tubuh tidak mampu membunuh infeksi, ia akan membatasi penyebaran infeksi dengan menggunakan jaringan sehat untuk menghentikan nanah menginfeksi jaringan lain. Namun hal tersebut justru menyebabkan terbentuknya abses. 

Infeksi otak jarang terjadi karena tubuh telah mengembangkan sistem pertahan untuk melindungi otak. Salah satunya adalah penghalang darah dan otak, berupa selaput tebal yang menyaring kotoran dari darah sebelum membiarkannya masuk ke dalam otak.

Meskipun lokasi pasti dari infeksi tidak selalu dapat diidentifikasi, tapi umumnya sumber infeksi ada di tengkorang, aliran darah, atau setelah mengalami cedera kepala. 

1. Infeksi di tengkorak

Abses otak dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di sekitar tengkorak, seperti:

  • Infeksi telinga tengah yang persisten (otitis media). 
  • Sinusitis, yaitu infeksi pada sinus, rongga berisi udara di dalam tulang pipi dan dahi.
  • Mastoiditis, infeksi tulang di belakang telinga.

Dulunya, hal tersebut merupakan penyebab utama abses otak. Tapi karena pengobatan semakin baik untuk mengatasi infeksi, abses otak menjadi komplikasi yang jarang terjadi.

2. Infeksi melalui aliran darah

Infeksi dapat menyebar melalui darah, sehingga menyebabkan abses otak. Orang dengan sistem kekebalan yang lemak memiliki risiko tinggi terkena abses otak akibat infeksi yang ditularkan melalui darah. Sebab, sistem kekebalan tubuh mungkin tidak mampu melawan infeksi pada saat awal.

Seseorang mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah jika:

  • Memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan, seperti HIV/AIDS.
  • Menjalani perawatan medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi. 
  • Melakukan transplantasi organ dan minum obat imunosupresan untuk mencegah tubuh menolak organ baru. 

Sementara itu, infeksi dan kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan abses otak yaitu:

  • Penyakit jantung sianotik, sejenis penyakit jantung bawaan sejak lahir, di mana jantung tidak mampu membawa oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan pasokan oksigen, maka tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
  • Fistula arteriovenosa paru, kondisi langka di mana adanya koneksi abnormal yang berkembang antara pembuluh darah di dalam paru-paru. Hal tersebut memungkinkan bakteri masuk ke dalam darah hingga akhirnya ke otak.
  • Abses gigi atau pengobatan untuk kerusakan gigi.
  • Infeksi paru-paru, seperti pneumonia atau bronkiektasis.
  • Mengalami infeksi jantung, seperti endokarditis.
  • Infeksi kulit
  • Adanya infeksi pada perut, seperti peritonitis (infeksi pada lapisan usus).
  • Mengalami infeksi panggul, seperti infeksi pada lapisan kandung kemih (sistitis).

3. Infeksi setelah cedera kepala

Trauma langsung pada tengkorak juga dapat menyebabkan abses otak. Penyebab yang paling sering ditemukan yaitu:

  • Fraktur tengkorak yang disebabkan oleh cedera kepala penetrasi.
  • Luka tembak atau pecahan peluru pada otak.
  • Komplikasi setelah menjalani bedah saraf, tetapi hal tersebut jarang terjadi. 

Faktor Risiko Abses Otak

Hampir seluruh orang dapat mengidapnya, tetapi ada beberapa orang yang memiliki risiko yang lebih besar daripada orang lain.

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko abses otak, yaitu:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat mengidap HIV/AIDS, menjalani kemoterapi, atau mengonsumsi obat imunosupresan.
  • Mengidap endokarditis, pneumonia, bronkiektasis, dan infeksi atau kondisi paru-paru lainnya, infeksi perut, sistitis, dan infeksi panggul lainnya.
  • Mengalami cedera kepala berat atau tulang tengkorak retak.
  • Mengalami infeksi sinus, infeksi telinga tengah kronis, meningitis, abses gigi.

Gejala Abses Otak

Biasanya gejala muncul perlahan selama beberapa minggu, tetapi bisa juga muncul secara tiba-tiba. Gejala yang bisa muncul, yaitu:

  • Perubahan kesadaran, seperti menjadi tidak sadar, kebingungan, dan tidak respons terhadap perintah.
  • Penurunan fungsi bicara.
  • Sensasi berkurang.
  • Penurunan gerak dan fungsi otot.
  • Penurunan tajam penglihatan.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Kekakuan pada leher. 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA