Sinar5news – Abses adalah rongga patologis yang berisi nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini merupakan infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi baik pada maksila maupun pada mandibula.
Ada dua tipe abses gigi, abses periapikal dan abses periodontal. Abses periapikal terjadi pada ujung akar gigi, sementara abses periodontal terjadi pada gusi di sekitar gigi.
Anak-anak sampai orang dewasa bisa mengalami abses gigi. Seseorang yang mengalami abses gigi harus mendapatkan perawatan dari dokter dan tidak bisa diobati secara mandiri. Infeksi penyebab abses gigi harus segera diobati karena infeksinya berisiko menyebar ke luar rahang ke leher, kepala, atau bagian tubuh lainnya.
Penyebab Abses Gigi
Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus aureus dalam proses ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang fungsinya untuk mendeposisi fibrin. Sedangkan Streptococcus mutans memiliki 3 enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan hyaluronidase.
Ada berbagai jenis abses gigi yang dibedakan berdasarkan lokasinya. Tiga jenis abses gigi yang paling umum adalah:
- Abses periapikal, adalah abses yang berada di ujung akar gigi.
- Abses periodontal, merupakan abses pada gusi di sebelah akar gigi. Tapi bisa juga menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya.
- Abses gingiva, yaitu abses pada gusi.
Sementara itu beberapa penyebab abses gigi yaitu:
1. Kerusakan gigi
Kerusakan pada permukaan keras gigi seringkali menjadi pemicu utama abses gigi. Rongga pada gigi dapat terbentuk ketika bakteri memecah gula dalam makanan dan minuman, yang kemudian menciptakan asam. Kemudian, asam menyerang email gigi dan membentuk rongga. Setelah rongga terbentuk, bakteri dapat menyusuk ke setiap lubang di gigi dan menyebar ke pulpa.
2. Penyakit gusi
Gusi yang mengalami infeksi atau peradangan juga bisa memicu abses gigi. Ketika penyakit gusi berkembang, bakteri mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam. Oleh sebab itu, segera obati penyakit gusi supaya tidak mengembangkan abses gigi.
3. Cedera
Trauma pada gigi dapat melukai pulpa bagian dalam atau membuat gigi retak. Sayangnya, gigi yang retak tersebut seringkali tidak terlihat. Padahal, gigi yang retak harus segera diobati karena rentan terhadap infeksi. Ketika retakan gigi mengalami infeksi, bakteri dapat masuk ke bagian gigi lebih dalam dan menyebabkan abses gigi.
4. Kurang menjaga kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk bisa membuat plak semakin menumpuk. Penumpukan plak ini lama kelamaan bisa menyebabkan gigi berlubang, terutama jika tidak segera diobati bisa berkembang menjadi abses gigi. Maka itu, bersihkan gigi secara teratur dan menyeluruh menggunakan sikat dan benang gigi.
5. Konsumsi makanan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan bertepung dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dalam plak. Kemudian, plak yang membusuk pada akhirnya dapat menyebabkan gigi berlubang yang menyebabkan abses gigi, jika tidak diobati.
6. Sistem kekebalan tubuh lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah biasanya lebih rentan mengalami abses gigi dibandingkan orang yang sehat. Biasanya, sistem kekebalan tubuh melemah karena adanya kondisi tertentu. Seperti, diabetes, kanker, atau mengidap human immunodeficiency virus (HIV). Seseorang yang sedang menjalani perawatan seperti obat steroid atau kemoterapi juga lebih rentan mengalami abses gigi.
Faktor Risiko Abses Gigi
Berbagai faktor yang dapat memicu infeksi bakteri penyebab abses gigi di antaranya:
- Merokok. Perokok dua kali lebih mungkin terkena abses gigi dibandingkan bukan perokok.
- Kebiasaan membersihkan gigi yang buruk. Misalnya, tidak menggosok gigi sebelum tidur.
- Memiliki mulut kering. Mulut yang kering dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Umumnya mulut kering disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu atau masalah yang berkaitan dengan penuaan. Sehingga bakteri tumbuh subur di mulut dengan jumlah air liur yang sedikit.
Gejala Abses Gigi
Dalam kebanyakan kasus, abses gigi menimbulkan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba dan makin memburuk pada bagian gigi dan gusi. Selain itu, ada pula gejala-gejala lainnya, seperti:
- Gigi terasa nyeri berdenyut.
- Terasa sakit pada gigi saat mengunyah.
- Gigi sensitif terhadap suhu panas atau dingin.
- Rasa pahit di mulut.
- Nafas berbau tidak sedap.
- Gusi kemerahan dan bengkak.
- Melonggarnya gigi.
- Area bengkak di rahang atas atau bawah.
- Demam.
- Kelenjar leher bengkak.
- Gelisah akibat menahan nyeri.