Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses Otak

Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi Abses Otak

Sinar5news – Diagnosis ditegakkan dengan menggali lebih dalam dari gejala yang dirasakan pengidap. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan neurologi lengkap. Pemeriksaan tersebut menggambarkan ada tidaknya penekanan otak akibat abses. Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis, yaitu:

  • Pencitraan CT Scan dan MRI, digunakan untuk melihat adanya pembentukan abses di dalam otak.
  • Pungsi lumbal, digunakan untuk mengambil sampel cairan otak dari tulang belakang. Cairan otak ini kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk memastikan penyebab abses otak.

Pengobatan Abses Otak

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini. Terutama pada abses kurang dari 2,5 sentimeter dari kepala. Pembedahan dilakukan apabila terapi menggunakan antibiotik gagal. Hal ini dapat pula dilakukan apabila terdapat risiko pecahnya kantung abses di otak.

Pencegahan Abses Otak

Abses otak adalah kondisi yang serius. Kondisi kesehatan ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tidak terkena abses. Beberapa cara untuk mengurangi risiko abses otak, antara lain:

  • Prosedur tindakan medis, seperti pencabutan gigi atau tindakan kedokteran gigi yang lainnya perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi infeksi yang memicu abses otak.
  • Perawatan pasca prosedur atau tindakan kedokteran, perawatan setelah tindakan yang dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek sterilitas.
  • Pemeriksaan rutin terhadap penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Komplikasi Abses Otak

Komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:

  • Abses yang berulang. Ini lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit jantung sianotik
  • Kerusakan otak. Kerusakan otak yang ringan hingga sedang bisa membaik seiring waktu, tetapi kerusakan otak yang parah cenderung permanen. Komplikasi abses otak ini lebih berisiko jika diagnosis dan pengobatan tertunda.
  • Epilepsi, yang menyebabkan seseorang mengalami kejang berulang.
  • Meningitis, infeksi selaput pelindung di sekitar otak yang mengancam jiwa yang memerlukan perawatan segera. Ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Apabila terdapat gejala yang mengarah ke abses otak, seperti demam tinggi yang diikuti dengan gejala terkait gangguan neurologi lainnya, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan dan diagnosis segera atas kondisinya tersebut.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA