Sinar5News.com – Jakarta – Alhamdulillah pelaksanaan upacara peringatan hari ulang tahun guru nasional yang ke-30 dan HUT PGRI yang ke 79 di Perguruan Yayasan Mi’rajush Shibyan Nahdlatul 25 November 2024 sangat tertib, lancar dan khidmat yang diikuti oleh seluruh peserta didik dari TK, SD SMP dan SMA Nahdlatul Wathan Jakarta, juga segenap dewan guru dan karyawan yang ada di halaman sekolah.
Adapun para petugas dalam kegiatan upacara memperingati hari guru nasional ini terdiri dari segenap dewan guru mulai dari pemimpin upacara, pembina upacara, petugas pembawa teks Pancasila, pembaca UUD 1945, pengibaran bendera, paduan suara dan doa. Mereka melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dan menunjukkan kualitasnya sebagai suatu keteladanan kepada para peserta didik yang mengikuti kegiatan upacara ini.
Demikian juga para peserta didik benar-benar dapat melihat secara langsung bagaimana sesungguhnya dalam setiap upacara seorang petugas dapat menunjukkan tugas dan tanggung jawabnya secara baik, sehingga upacara yang dilaksanakan benar-benar sukses dan berkualitas.
Dalam amanahnya Dr. H
Muslihat Habib, MA selaku Dewan Pengawas TK, SD, SMP dan SMA Nahdlatul Wathan Jakarta menyampaikan banyak pembelajaran diantaranya memaknai kata guru baik dari bahasa Sansekerta maupun dari bahasa Jawa. Dari bahasa Sansekerta terdiri dari dua kata gu dan ru. Gu artinya gelap dan ru artinya terang. Jadi guru berfungsi menerangi gelapnya kehidupan manusia. Menurutnya dapat dibayangkan kalau seandainya guru tidak ada maka alangkah gelapnya kehidupan manusia tidak akan mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh demikian seterusnya.
Dari bahasa Jawa guru artinya digugu dan ditiru. Oleh karena itu pesannya hendaknya kita sebagai guru dapat menunjukkan kebaikan demi kebaikan agar para peserta didik dapat meniru sesuai apa yang dicontohkan. Jangan sampai menunjukkan hal-hal buruk karena itu akan diikuti pula oleh para peserta didik dan itu akan tertanam hingga mereka dewasa.
Lebih lanjut beliau mengibaratkan guru itu seperti matahari yang senantiasa menyinari alam semesta, sehingga kehidupan senantiasa terang dan nyata untuk dapat beraktivitas melakukan segala sesuatu untuk mencapai kehidupan yang bahagia. Itulah guru akan terus menyinari dan menerangi hati dan pikiran manusia agar dapat menjalani kehidupan sesuai dengan fungsi utamanya yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain serta alam sekitarnya.
Dalam kesempatan ini pembina upacara menyampaikan salah satu hadis yaitu “innama bu’itstu mu’alliman” yang artinya sesungguhnya aku diutus sebagai pengajar, demikian sabda Nabi. Jadi berdasarkan hadis nabi ini sungguh manusia sangat mulia karena sebagaimana nabi berikan pengajaran kepada umatnya tentang bagaimana menjalani kehidupan yang benar, baik dan lurus. Disinilah guru memberikan peranan yang sangat penting untuk menjadikan para muridnya menjadi manusia-manusia yang memiliki adab dan ilmu pengetahuan untuk membangun peradaban di atas dunia.
Kemudian yang sangat dahsyat menurutnya bahwa Allah, para malaikat, penduduk langit dan seluruh isi bumi sampai dikatakan semut yang ada di lubang, ikut mendoakan para guru yang telah mengajarkan ilmunya semoga Allah mengampuni dan memberikan kebaikan untuk mereka.
« إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ »
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia.”
Di akhir amanahnya Dr. H. Muslihan Habib mengucapkan selamat hari guru nasional ke 30 dan PGRI yang ke 79, semoga terus mendidik putra-putri bangsa, jelaskan mereka dan membimbing mereka ke jalan yang benar, sehingga akan terlahir para pemimpin masa depan yang benar-benar dapat melanjutkan estafet kepemimpinan menuju Indonesia yang hebat dan bermartabat.
Setelah upacara selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan penampilan-penampilan dari para peserta didik untuk menghibur para dewan guru yang telah berjasa mendidik mereka sekaligus sebagai bentuk apresiasi yaitu dengan menampilkan berbagai macam kreasi diantaranya penampilan silat, tarian dan musikal drama berkolaborasi dengan siswa SD SMP dan SMA Nahdlatul Wathan Jakarta. Penampilan mereka benar-benar memukau karena terkesan alami dan apa adanya. Semua penampilan yang bagus ini karena berkat kesungguhan dan kerja keras para dewan guru untuk mempersiapkan penampilan mereka secara spesial terlihat pada hari guru nasional yang sangat luar biasa ini. (Amr/Red)
Jakarta, 23 Jumadil Awal 1446 H/25 November 2024 M