Keluarga merupakan bagian terpenting di dalam menjalani sejarah perjalanan hidup manusia bahkan hakikat hubungannya tidak hanya berada pada urusan dunia namum sangat erat kaitannya dengan perkara akhirat.
Setiap manusia memiliki alur cerita dalam menjalani kehidupan berumahtangga yang berbeda-beda. Bahkan, tidak sedikit mereka yang menjalani kehidupan dengan penuh perbedaan tersebut harus kandas di tengah jalan.
Akan tetapi, banyak pula yang menjadikan perbedaan cara pandang, cara berpikir, atau perbidaan sikap dalam menyikapi sesuatu permasalahan di dalam rumah tangga menjadi suatu nilai keindahan dan keberagaman yang menjadi indah apabila disikapi dengan penuh saling pengertian, memahami kondisi antar sesama, serta tidak saling merasa benar sendiri.
Manusia diciptakan dengan segala perbedaan. Maka, dengan perbedaan itulah manusia dituntut untuk bersikap bijaksana serta tidak saling memaksakan kehendak antar satu dengan yang lainnya.
´´Keharmonisan di dalam rumahtangga tercipta oleh peran aktif anggota keluarga dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing“. Kewajiban orangtua tidak hanya menumbuhkembangkan anak-anak menjadi sosok manusia dewasa. Namun, dalam proses pertumbuhannya setiap orangtua harus menanamkan nilai-nilai aqidah, akhlaq, serta pemahaman seorang anak terhadap cara menyikapi kehidupan yang kelak akan dijalaninya saat dewasa.
Setiap anak memiliki hak untuk dicintai dan disayangi oleh keduaorangtuanya tanpa alasan apapun. Maka tidak heran apabila banyak kita temukan dalam kehidupan ini banyak orangtua yang rela melakakuan apa saja demi buah hati tercintanya. Anak merupakan anugrah terindah di dalam rumah tangga. Kehadirannya di alam dunia sangat dinantikan, tumbuhkembangnya sangat ditunggu-tunggu, bahkan banyak diantara orangtua yang tidak ingin sedikit waktupun untuk berpisah dengan anak-anak sebagai pelengkap kehidupan di dalam rumahtangga.
Berikut beberapa tips untuk menciptakan keharmonisan di dalam rumahtangga, diantaranya sebagai berikut:
1. Tanamkan sikap keterbukaan dalam segala hal. Dalam menjalani khidupan bersama orang-orang yang kita cintai harus memiliki sikap keterbukaan antara satu denganyang lainnya. Antara suami dengan istri, antara orangtua dengan anak. Sehingga tidak akan muncul kecurigaan yang menjadi bagian yang sangat mendasar dalam ketidakharmonisan berumahtangga.
2. Saling percaya dalam segala hal. Peran anggota keluarga bebeda-beda, setiap anggota keluarga memiliki tugas dan kewajiban masing-masing. Suami menjadi tulangpunggung rumahngga memiliki kewajiban secara lahir untuk senantiasa memenuhi kebutuhan hajat hidup setiap anggota keluarga. Istri menjadi manager rumahtangga, mengatur serta mengelola setiap urusan rumahtangga. Anak-anak menjadi penyemangat dalam melaksanakan tugas kedua orangtuanya serta menjadi penyejuk mata dan hati.
3. Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diperoleh. Rizki setiap manusia sudah ditentukan. Namun, bukan berarti mengajarkan manusia untuk pasrah hanya sekedar menunggu tanpa ada ikhtiar untuk menjemput rizki yang telah Allah SWT siapkan. Apapun bentuknya, berapapun jumlahnya, syukuri saja.
4. Bersabar dalam menyikapi setiap kekurangan dalam rumahtangga. Tidak ada manusia yang sempurna dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Adanya kesalahan, adanya kekurangan, merupakan cara Allah SWT untuk memberikan kesempatan kepada kita agar mampu melakukan perbaikan diri.
5. Saling mendo`akan antar sesama anggota keluarga. Do`a menjadi senjata yang paling ampuh dalam mempertahankan keharmonisan rumahtangga. Karena berdo`a merupakan cara terbaik dalam memohon pertololongan Allah SWT.
Akhirnya, mudah-mudahan senaatiasa Allah SWT menjadikan kita, keluarga kita, dan orang-orng yang kita cintai sebagai hamba-hamba yang memperoleh keridhoan Allah SWT sehingga keharmonisan dalam menjalani kehidupan berumahtangga mampu mencapai tujuan untuk menggapai Sakinah, Mawaddah, Warohmah dari Allah SWT.
Uje
Jum´at, 28 Shafar 1442 H / 16 Oktober 2020