Prof H Agustitin :Penerapan Kegiatan Ekonomi Dalam Pandangan islam

Prof H Agustitin :Penerapan Kegiatan Ekonomi Dalam Pandangan islam

Sebagian besar Cendekiawan Muslim berpedapat /beranggapan bahwa kesejahteraan umat manusia merupakan hasil proses IKHTIAR dari interaksi yang sangat panjang dari sejumlah faktor ekonomi dan faktor lain, seperti moral, sosial, demografi, politik,dan budaya.

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah ekonomi berdasarkan nilai nilai dalam islam. Didalam konsep ekonomi Para Cendekiawan muslim berakar pada hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi. Al-Quran dan hadits Nabi sebagai penuntun kaum muslimin yang memiliki daya jangkau dan daya atur yang Universal. Artinya, meliputi segenap aspek kehidupan umat manusia dan selalu ideal untuk masa lalu, kini, dan yang akan datang. Salah satu bukti didalam kehidupan yang aktual Misalnya, daya jangkau dan daya aturnya didalam bidang perekonomian umat manusia.

Kajian islam, bertujuan menuntun agar manusia berada dijalan yang lurus (shirat al mustaqim). Ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan. Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia merupakan hasil akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor – faktor lain, seperti moral, sosial, demografi, dan politik. Kegiatan ekonomi merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Sebagai bukti bahwa Allah SWT berfirman, “kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An – Naba’ : 11).

Diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah SAW. mengemukakan, “Berusahalah untuk memperoleh kehidupan dengan cara yang halal, merupakan suatu kewajiban sesudah kewajiban sembayang” (Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991:13).

Alqur’an dan hadist tersebut jelas menunjukkan bahwa harta (kekayaan materi) merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam ketertinggalan dan keterbelakangan ekonomi, sejalan dengan ungkapan, sungguh kekafiran itu mendekati kepada kekafiran.
(Al – Hadist).

Meskipun demikian, islam tidak menghendaki pemeluknya menjadi mesin ekonomi yang melahirkan budaya Materialisme (hedonisme). Ekonomi dalam pandangan islam tidak bersifat materi semata, tetapi lebih dari itu, rakus terhadap kekayaan dan sikap mementingkan materi belaka sangat dicela dan tidak disukai oleh Allah SWT.

Aktivitas Ekonomi islam bertujuan untuk :
Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana;
Memenuhi kebutuhan keluarga;
Memenuhi kebutuhan jangka panjang; . Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan; .Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah SWT.
(Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991 : 15).

Misalnya : memberikan sumbangan kepada anak yatim, fakir miskin dll.
Didalam bidang kegiatan ekonomi, islam memberi pedoman – pedoman / aturan aturan hukum, yang ada pada umumnya dalam bentuk garis besar. Hal itu dimaksudkan untuk memberi peluang bagi perkembangan kegiatan perekonomian dikemudian hari (sebab syariah islam tidak terbatas pada ruang dan waktu).

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah – masalah ekonomi yang disandarkan berdasarkan nilai – nilai dalam islam. Didalam konsep ekonomi Para Cendekiawan muslim berakar pada hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi. Al-Quran dan hadits Nabi sebagai penuntun kaum muslimin yang memiliki daya jangkau dan daya atur yang Universal. Artinya, meliputi segenap aspek kehidupan umat manusia dan selalu ideal untuk masa lalu, kini, dan yang akan datang. Salah satu bukti didalam kehidupan yang aktual Misalnya, daya jangkau dan daya aturnya didalam bidang perekonomian umat manusia.

Dalam ilmu ekonomi dan ilmu lainnya tidak luput dari kajian islam, bertujuan menuntun agar manusia berada dijalan yang lurus (shirat al mustaqim). Ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan. Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia merupakan hasil akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor – faktor lain, seperti moral, sosial, demografi, dan politik. Kegiatan ekonomi merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Sebagai bukti bahwa Allah SWT berfirman, “kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An – Naba’ : 11). Dan diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah SAW. mengemukakan, “Berusahalah untuk memperoleh kehidupan dengan cara yang halal, merupakan suatu kewajiban sesudah kewajiban sembayang”

Berdasarkan ungkapan Alqur’an dan hadist tersebut jelas menunjukkan bahwa harta (kekayaan materi) merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam ketertinggalan dan keterbelakangan ekonomi, sejalan dengan ungkapan, sungguh kekafiran itu mendekati kepada kekafiran
(Al – Hadist).

Meskipun demikian, islam tidak menghendaki pemeluknya menjadi mesin ekonomi yang melahirkan budaya Materialisme (hedonisme). Ekonomi dalam pandangan islam tidak bersifat materi semata, tetapi lebih dari itu, rakus terhadap kekayaan dan sikap mementingkan materi belaka sangat dicela dan tidak disukai oleh Allah SWT.

Aktivitas Ekonomi dalam islam bertujuan untuk :
Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana;
Memenuhi kebutuhan keluarga;
Memenuhi kebutuhan jangka panjang;
Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan;
Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah SWT. (Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991 : 15). Misalnya : memberikan sumbangan kepada anak yatim, fakir miskin dll.
Didalam bidang kegiatan ekonomi, islam memberi pedoman – pedoman / aturan aturan hukum, yang ada pada umumnya dalam bentuk garis besar. Hal itu dimaksudkan untuk memberi peluang bagi perkembangan kegiatan perekonomian dikemudian hari (sebab syariah islam tidak terbatas pada ruang dan waktu). Manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai keperluan hidup telah disediakan oleh Allah SWT, beragam benda yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut tidak dapat manusia berjalan sendiri. Dengan kata lain, manusia harus bekerja sama dengan manusia lainnya. Hal itu dilakukan tentunya haruslah didukung oleh suasana yang tentram. Ketentraman akan dapat dicapai apabila keseimbangan kehidupan dalam masyarakat tercapai (tidak terjadi ketimpangan yang akan bermuara kepada kecemburuan sosial). Untuk mencapai keseimbangan tersebut diperlukan aturan – aturan yang dapat mempertemukan baik kepentingan individu maupun kepentingan masyarakat.

Untuk bidang kegiatan perekonomian, islam memberikan aturan hukum yang dapat dijadikan sebagai pedoman, baik yang terdapat didalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW.

Mewujudkan kesejahteraan yang hakiki bagi umat manusia merupakan dasar sekaligus tujuan utama dari syariat islam. Oleh karena itu tujuan akhir dari ekonomi islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat islam tersebut, yakni mencapai kebahagiaan di dunia dan

Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi merupakan seni yang tertua didunia. Istilah ekonomi itusendiri berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos, yang berarti tata laksana rumahtangga atau permilikan. Tokoh yang pertama sekali menulis permasalahanekonomi adalah Aristoteles dari Yunani sehingga orang sekarang menyebutnyasebagai Ahli Ekonomi pertama. Sesudah melalui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang mantapseperti sekarang ini. Di sini, ilmu ekonomi diartikan sebagai ilmu untukmemenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yangterbatas. Di dalam takrif ini, ternyatalah bahwa masalah utama dan setiap persoalan ekonomi adalah problem of choice (masalah pemilihan) diantara pelbagai alternatif penggunaan sesuatu barang.Sementara itu, masalah perekonomian yang paling pokok meliputi tigamasalah yang fundamental dan saling berkait, yakni what, how, dan for whomgoods should be produced, yang secara lengkap menunjukan hubungan yang eratantara produksi dengan konsumsi.Perjalanan ilmu ekonomi tidak berhenti dengan revolusi Adam Smith itu.Pemikirannya disusul oleh mereka yang melihat kelemahan teorinya. Para ahliekonomi Jerman, dimotori oleh Marx, merasa amat kecewa dengan kinerjaLiberalisme yang meletakkan rakyat kebanyakan sebagai sapi perahan parakapitalis. Mereka pun lalu memunculkan aliran ekonomi baru yang disebutkomunisme. Di barat, muncul aliran Keynesian menjawab kegagalan liberalismeyang dimunculkan oleh Smith yang telah melahirkan malaise, dan bahkanmenyebutnya sebagai klasik. Akan tetapi pemikir-pemikir klasik malahmenyambutnya dengan memunculkan paham neo-klasik. Paham Kainesiyan dan Neo klasik ini akhirnya diberlakukan bersam

Empat kegagalan ekonomi masih juga terjadi dimana-mana. Rupanya umat manusiasedang menunggu lahirnya sebuah aliran ekonomi baru

Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantumerealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber dayayang langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi kebebasanindividu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis.

Pandangan islam terhadap masalah kekayaan berbeda dengan pandanganislam terhadap masalah pemanfaatan kekayaan. Menurut Islam, sarana saranayang memberikan kegunaan ( utility ) adalah masalah lain. Karena itu, kekayaandan tenaga manusia, dua duanya merupakan kekayaan sekaligus sarana yang biasmemberikan kegunaan ( utility ) atau manfaat. Sehingga, kedudukan keduaduanya dalam pandangan islam, dari segi keberadaan dan produksinya dalamkehidupan, berbeda dengan kedudukan pemanfaatan serta tata cara perolehanmanfaatnya.

B.Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi itu mengalami banyak perkembangan. Masalahekonommi dizaman yang terdahulu lebih sempit dari pada masalah-masalahekonomi pada zaman-zaman sesudahnya sebab kebutuhan manusia pun bergerakdengan pola dan cara seperti itu pula.Sebelum zaman merkantilisme, masalah ekonomi yamg timbul adalah: bagaimana mencukupi kebutuhan hidup berumah tangga. Pada zamanmerkantilisme, masalah ekonomi meenjadi lebih luas lagi yaitu bagaimanacaranya dapat diciptakan neraca dagang yang positif. Adam Smith merumuskan
masalah ekonomi sebagai “setiap usaha manus
ia untuk menaklukan alam dan
dalam usahanya menghasilkan kekayaan material.” Pada zaman sekarang masalah
ekonomi yang dihadapi manusia sudah sedemikin luas dan kompleknya,yaitualokasi sumber-sumber yang langka, diantara sekian banyak kemungkinan penggunaannya yang berbeda-beda.sehingga dapat dicapai kepuasan konsumen

. Asas-Asas Ekonomi Islam
Untuk mencapai mewujudkan tatanan ekonomi setidaknya tidak boleh adanya pengangguran, adanya pertumbuhan ekonomi yang stabil , tanpa adanya gangguan keamanan, tingkat inflasinflasinya stabil

Masalah masalah tsb diatas bersifat makro, yang tidak bisa terlepas dari adanya kebutuhan mikro atau antarindividu individu. Berikutnya adalah perbuatan ekonomi, motiv ekonomi, dan prinsip ekonomi, yang semuany semuanyai harus di carikan jalan keluar agar keinginan manusia dapat di penuhi,.

Kemudian, menurut pengertian ilmu ekonomi yang merupakan ilmu pemenuhan keinginan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yangterbatas, maka yang harus menjadi tugas utama manuia di sini adalah ketidak terbatasan keinginan manusia inilah yang harus di carikan solusi.

Keinginan Manusia sebagai makhluk yang tidak pernah puas dan selalu menginginkan pemenuhan kebutuhannya untuk memenuhi tuntutan dalam kehidupannya.
Menurut Maslow,setelah kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial dan harga diri . ,manusia masih menginginkan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri bersifat tidakterbatas yang pada akhirnya akan membuat manusia tidak pernah puas.
Sebaran sumber daya alam maupun sumberdaya manusia yang tidak merata.pemerataan sumber daya yang tidak merata antar individu merupakansalah satu penyebab kelangkaan. Sumber daya alam maupun manusia, Yang tidakmerata ini antara lain potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing daerah, tidak sama misalnya ada yang memiliki kawasan. industry, sedangkan di TEMPAT lain belum ada.

Keterbatasan manusia.Manusia, sekalipun tercipta sebagai makhluk sebagai amkhluk lainnya yang paling sempurna di dunia ini, tetap saja dalam keterbatasan.memilki dan masih berkeluarga dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya. keterbatasan

. Untuk mencapai suatu keadaan hehehe secara ekonomi tanpa adanya pengangguran, dan stabilnya pertumbuhan ekonomi yang aman tidak adanya gangguan utamanya masalah inflasi.

Masalah ekonomi diatas bersifat makro, tetapi, tidak bisa terlepas dari mikro ekonomi mengkoneksikan antar individu dgn -individu.

Kemudian di dukung dengan perbuatan ekonomi, motiv ekonomi, dan prinsip ekonomi, semuanya harus menjadi perhatian bersama, tidak saja hanya oleh orang per seorang.

Kemudian, menurut pengertian ilmu ekonomi yang merupakan ilmu pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas, maka yang menjadi permasalahan utama adalah keinginan manusiayang sulit terkendali

Ketidakterbatasan Keinginan ManusiaManusia sebagai makhluk yang tidak pernah puas selalu menginginkanhal-hal di luaar kebutuhannya dalam kehidupannya. Menurut Maslow,setelah kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial dan harga diri manusia,manusia pasti menginginkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri bersifat tidakterbatas yang pada akhirnya akan membuat manusia tidak pernah puas.2.

Keterbatasan Sumber DayaKeterbatasan sumber daya di sini dapat diderivasikan ke dalam 3 sub pokok pembahasan.a.

Distribusi sumber daya yang tidak merata.Distribusi sumber daya yang tidak merata antra individu merupakansalah satu penyebab kelangkaan relatif. Sumber daya ini meliputisumber daya alam maupun manusia. Bentuk ketidakmerataan iniantara lain adanya ketidaksamaan potensi sumber daya yang dimilikioleh masing-masing daerah, misalnya di Surabaya banyak terdapatkawasan-kawasan industry, sedangkan di Ponorogo jarang terdapatindustri.

Keterbatasan manusia.Manusia, sekalipun tercipta sebagai makhluk yang memilki penciptaandi atas amkhluk lainnya di dunia, tetap memilki keterbatasan

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA