Sinar5news.com – Lombok Timur – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansya, SE, M.Sc menghadiri pelantikan Pimpinan wilayah Pemuda NWDI NTB periode 2023-2027. Pelantikan yang dilaksanakan pada hari sabtu siang di Gedung Graha Bakti berjalan dengan Hidmat.
Hadir pada kesempatan ini, TGH Najmul Ahyar Wakil Ketua I PB NWDI, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda NWDI, perwakilan anggota Forkompinda NTB, perwakilan OKP NTB, Badan Otonom NWDI serta tamu undangan lainnya, Sabtu (11/03/2023)
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda NDWI NTB Ahmad Muslim memberikan semangat kepada rekan-rekan pengurusnya saat pidato pembuka pada acara tersebut. Bahwa Pemuda NWDI bukan tempat untuk bergaya-gaya dan bukan juga tempat untuk cari muka, tetapi pemuda NWDI adalah tempat bersama saling menjaga dan saling berdaya.
Kanda Clim panggilan akrabnya menambahkan bahwa: “Pemuda NWDI bukan satu dua orang, tetapi ada seribu para pejuang, walau kadang sering tidak dipandang, tetapi semangat juang tidak pernah hilang,”pungkasnya.
Lebih lanjut, Ketua terpilih yang direkomendasikan oleh 10 Kabupaten kota di NTB ini juga menyampaikan terimakasih atas atensi dan sinergi Pemerintah Provinsi NTB kepada kader-kader Pemuda NWDI. Sebagai ucapan terimakasih, sebuah pantun dipersembahkan oleh Ahmad Muslim kepada pemerintahan Zul-Rohmi :
”Lampak-lampak jok surenadi
lek Suranadi taok beli kopi
silaq tanggak karya zul-rohmi
Karya nyata sak wah terbukti”
Gubernur NTB dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemuda NWDI harus mampu menjaga stamina kepemudaanya. Tantangan bagi pengurus yang dilantik hari ini adalah mempertahankan stamina organisasi untuk dapat berumur panjang.
“saya yakin, dengan komposisi kepengurusan yang ada, Pemuda NWDI NTB akan lebih baik dari periode-periode sebelumnya” terang bang Zul.
“Tantangan untuk muslim atau Ketua wilayah kita yang baru adalah mempertahankan stamina organisasi kita berumur panjang. Pemuda NWDI harus punya keberanian siapa yang menjadi gubernur, DPR,DPD untuk kedepan, supaya organisasi ini tidak stagnan, “pungkasnya.
Bang Zul menambahkan dua filosofi yang bisa kitamaknai bersama yakni yang pertama, organisasi yang baik filosofinya seperti sungai yang airnya terus mengalir. Dan filosofi yang kedua yakni organisasi yang gagal untuk tumbuh dan berkembang itu seperti kubangan, tutup Bang Zul (red)