Berbicara masalah mimpi, ada yang mengatakan mimpi adalah kembang tidur, anggapan seperti ini memandang apa yang terlihat sewaktu tidur tidak lain hanyalah hiasan, sehingga mimpi tersebut tidak berdampak apa-apa dalam kehidupan nyata. Ada juga yang menganggap mimpi itu kadang benar dan nyata, seperti halnya Nabi Ibrahim yang bermimpi disuruh menyembelih anaknya, serta mimpi raja yang di ta’wil oleh Nabi Yusuf.
Terkadang juga mimpi itu dipengaruhi oleh pikiran yang mendominasi seseorang, sehingga terbawa ketika tidur sampai ke alam mimpi.
Seperti apapun cara orang menerjemahkan mimpinya sendiri itu adalah hak pribadinya dan boleh – boleh saja. Yang jelas, tidur adalah salah satu cara efektif untuk beristirahat. Karena istirahat yang baik akan meningkatkan kerja memori otak, sehingga memicu munculnya pikiran – pikiran kreatif.
Disini kita tidak membahas tentang apa sebenarnya arti dan ta’wil mimpi, serta apa sih definisi mimpi yang sebenarnya. Kita akan terfokus kepada pembahasan bagaimana cara menyikapi mimpi secara Islam.
Mimpi itu tidak akan terlepas dari dua kemungkinan, yaitu mimpi baik dan mimpi buruk. Ketika mimpi baik, itu akan menimbulkan kegembiraan dan mengharap mimpi tersebut terulang kembali ,bahkan kalau bisa mimpi tersebut terealisasi dalam hidup nyata. Sedangkan mimpi buruk adalah kebalikan dari mimpi baik, sangat dikhawatirkan dan ditakuti akan terulang lagi dalam tidar, dan berharap mudahan mimpinya tidak menjadi kenyataan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyikapi mimpi yang dihadapi, supaya berdampak positif bagi yang bermimpi.
Jika mimpi itu baik maka caranya adalah dengan banyak memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan Mimpi yang baik, karena pada hakikat sebenarnya Mimpi yang baik itu semuanya berasal dari Allah. Dan tidak apa mimpi tersebut diceritakan kepada orang lain, karena terhadap karunia dan ni’mat Allah dianjurkan untuk banyak menyebutnya. Seperti firman Allah
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ [الضحى:11]
“Dan adapun nikmat Rabbmu maka ceritakanlah.” (adh-Dhuha: 11)
kemudian jika mimpi itu masuk dalam kategori mimpi buruk, maka cara menyikapinya paling tidak dengan 4 Cara;
Pertama, jika mimpi buruk hendaklah bangun kemudian berludah 3 kali menghadap ke sebelah kiri
Kedua, setelah berludah kemudian berlindunglah kepada Allah dengan mengucapkan Ta’awudz sebanyak 3 kali (اعوذ بالله من الشيطان الرجيم).
Ketiga, setelah berludah mengubah posisi tidur dari posisi sebelumnya disaat mimpi buruk
Keempat, jangan ceritakan mimpi buruk tersebut kepada orang lain, karena hal Itu akan semakin menambah sugesti ketakutan dihantui mimpi dalam diri seseorang. Apalagi ditambah dengan semakain banyak yang menyebarkan cerita tentang mimpi buruk tersebut, akan semakin menambah rasa takut dan ke khawatiran terhadap akan terealisasinya mimpi buruk tersebut. Maka bagusnya mimpi itu tidak usah disebut atau diceritakan kepada orang lain. Fath.