Sinar5news.com – Jakarta – Pemerintah Provinsi Jawa Barat membagikan 15.500 alat tes Swab atau biasa disebut juga tes kit Polymerase Chain Reaction (PCR) ke 10 daerah di Indonesia. Senin (11/5)
Dalam pembagian alat ini, pemerintah mengutamakan daerah yang ditandai sebagai zona merah.
Di Bodebek, wilayah yang diprioritaskan tersebut diantaranya adalah Kota/Kabupaten Bogor, kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bekasi.
Sedangkan Wilayah Bandung raya mencakup Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
“Kita distribusikan test kit PCR sekitar 15.500 ke 10 kabupaten/kota tersebut. Kita minta kabupaten/kota yang untuk menghabiskan test kit tersebut dalam waktu satu minggu,” kata Daud Achmad, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Kota Bandung, Sabtu (9/5).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Kota Bandung, Daud Achmad menyatakan tes swab secara masif dilakukan guna mendapatkan peta persebaran Covid-19 yang komprehensif. Dengan demikian, Gugus Tugas Jabar dapat memprediksi puncak kasus Covid-19 dan mengantisipasi situasi tersebut secepat mungkin.
“Dengan tes swab ini kita akan mendapatkan gambaran atau mappingyang jelas mengenai berapa sebetulnya angka positif di Jabar. Sehingga, nanti tergambar kasus akan mencapai puncak kapan dan kita bisa mengantisipasinya,” ujar Daud
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium, Siska Gerfianti mengungkapkan waktu pelaksanaan tes swab di setiap daerah akan berbeda-beda.
Dinas Kesehatan(Dinkes) Kota Bandung sudah memulai tes swab untuk pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), tenaga kesehatan, dan warga yang rawan terpapar Covid-19 pada Sabtu (9/5).
Sementara daerah lain, akan memulai tes swab pada Senin (11/5) atau Selasa (12/5).
“Kita juga dari provinsi membagikan sarana prasarana, termasuk alat pelindung diri (APD) dan lain-lain. Kabupaten/kota pun sudah mengambil test kit dan sarana prasarana dari provinsi,” kata Siska.
Dalam hal ini, Siska Gerfianti mengatakan bahwa tes swab akan difokuskan juga di daerah-daerah yang menunjukkan peningkatan kasus Covid-19, yaitu diantaranya Kabupaten Kuningan, Karawang, Ciamis, Cianjur, Sumedang, dan Kota Sukabumi.
Salah satu faktor penyebab peningkatan kasus di enam daerah tersebut adalah merupakan adanya masyarakat yang mudik.
“Peningkatan kasus terjadi seperti di Kuningan, karena arus mudik yang sebulan lalu. Di Kuningan juga sudah ada hampir sebelas klaster, klaster kecamatan. Jadi, ada kenaikan kasus di sebelas kecamatan dan itu sedang dipantau oleh Dinkes Kabupaten Kuningan,” Ujar Siska
Menurut Siska, tes swab yang dilakukan dan peta persebaran virus corona di Jabar ini amat krusial dalam memutus mata rantai penularan.
Oleh karenanya Siska mengajak masyarakat yang berstatus ODP, PDP, dan sudah terdaftar untuk melakukan tes swab di daerahnya masing-masing.
“Ini penting sekali untuk kita periksa karena dengan begitu bapak/ibu sekalian akan membantu kami memetakan kasus di Jawa Barat, sehingga kita bisa tahu apa keputusan yang akan kita ambil nanti. Good data, good decision. No data, no decision,” Tegas Siska.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip menjelaskan bahwa tes swab di Kota Bandung sudah melakukan tes swab kepada 300 orang. Saat ini, Dinkes Kota Bandung mendapatkan sekitar 1.400 alat tes swab dari provinsi yang akan dihabiskan selama Sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi berlangsung.
“Harapannya segera kita bisa banyak melacak temuan kasus sesegera mungkin untuk memutus mata rantai penularan,” katanya.