Sinar5news.com – Lotim -Pemerintah Desa Dasan Borok Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur berupaya mewujudkan Desa bebas dari sampah organik dan anorganik . Untuk itu Pemdes Dasan Borok mulai melaksanakan program Zero Waste dan dipadukan dengan pemberdayaan masyarakat dengan peluang bisnis pengolahan sampah untuk ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
Kepala Desa Angga Sarimah mengatakan tahun ini mulai dilaksanakan program Zero Waste setelah terlebih dahulu dilakukannya soaiaalisisai kepada masyarakat terkait manfaat sampah. “kebetulan hari ini Rabu (22/01) mulai kita Launching program Zero waste di kantor desa yang di hadiri masyarakat Desa yang sangat antusias dengan program tersebut,” Jelas Angga
Dikatakan Angga, selain untuk mendukung program provinsi dalam rangka menuntaskan masalah sampah yang dikenal dengan Zero Waste, juga dapat menambah prekonomian masyarkat yang di integrasikan dengan program yang ada di Bumdes.
Program yang dikelola BUMDES salah satunya yang diintegrasikan yakni pembayaran tv kabel, dimana masyarakat membayar TV kabel menggunakan sampah plastik, serta pembuatan ekobrik dengan memadatkan botol plastik bekas minuman yang diisi plastik dan putung rokok yang sebelumnya sudah bekerjasama dan mendapat pelatihan dari Universitas Mataram.
“kita ajak masyarakat untuk memasukkan plastik dan puntung rokok kedalam botol plastik sampai padat dan kita akan bayar Rp 2.000 untuk isi plastik dan Rp. 10.000 isi puntung rokok, kemudian dengan botol-botol tersebut nantinya akan dibuat berbagai jenis kerajinan yang memiliki nilai ekonomis seperti Korsi, Meja , Kasur dan sebagainya,”Ujarnya
Selainn sampah anorganik yang di buat ekobrik, sampah organik juga menjadi atensi pemdes dengan membagikan 1.600 karung ke masyarakat dimana masing-masing KK mendapatkan 2 Karung yang organik dan anorganik. Kemudian sampah organik tersebut akan dibuat menjadi pupuk organik dan pakan lele organik.
Kenapa di buat pakan organik ” Karna di tahun 2020 ini kita akan laksanakan program desa yaitu Budidaya Lele dan Bawal (BAPER) dengan mengintegrasikan sampah organik yang di buat menjadi pakan sehingga biaya pakan untuk pelet bisa dikurangi,” Kata Angga
Dengan diterapkannya program ini wilayah Desa Dasan borok mulai terliha bersih bebas dari sampah, yang semula terlihat kumuh, sampah berserakan dimana-mana . ” Kita berharap masalah sampah bisa tertuntaskan , program ini juga bisa berkelanjutan dan bisa menjadi Pilot Project sehingga Desa kami bisa menjadi studi banding , dan masyarakat luar bisa belajar bersama dalam hal pengelolaan sampah,” Pungkasnya
Sementara itu salah satu warga Desa Dasan Borok
Nur Hidayati mengatakan dengan program yang telah diluncurkan Pemdes Dasan Borok dan berbagai workshop atau pelatihan yang di ajarkan dalam hal pengolahan sampah organik maupun non-organik.
“Alhamdulilah apa yang di upayakan pemdes dalam hal program pemberdayaan kini bisa berjalan, saya bersama masyarakat lainnya bisa memanfaatkan sampah melalui pelatihan yang di berikan, dimana sampah -sampah yang tak ternilai sekarang bisa memiliki nilai ekonomis,” Tutupnya