Oleh : Mir’atul Izzatillah
“Menjadi perempuan cerdas itu idaman lelaki nak. Dulu siapa sangka bapakmu menikah dengan ibumu. Tapi gg heran karena ibu mu pintar, makanya sekarang anak-anaknya walaupun perempuan tapi best semua (sambil mengangkat jempol tangan kanannya)”
Cerita Pertemuan awal dengan beliau ketika persiapan Festival Ramadhan 1443 H tahun lalu, kebetulan akan rapat lanjutan malam itu di Masjid. Sebagai Bendahara Remaja Masjid Jam’iyyatul Qudsiyyah saat itu, saya lebih awal datang karena menyiapkan konsumsi dll. Disusul beliau, yang heran melihat masjid koq masih sepi. Padahal sudah pukul 21.00 WITA belum ada yg datang untuk rapat.
Pertemuan selanjutnya cukup intens, ketika beliau diberikan amanah menjadi Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Jam’iyyatul Qudsiyyah . Ba’da isya rutin selalu sowan kegedeng beliau. Bersama krucil-krucil ini Azizan Zohri Husni Tamim Lukmanul Mtq Membahas banyak hal, sampe kepada cerita beliau mengenai profesi sebagai Kepala Desa Pringgasela Selatan sekaligus seorang pemandi jenazah.
Profesi yang beliau tekuni adalah pekerjaan menekankan ikhlas sebagai niat yang wajib ditanamkan dalam hati.
“Menjadi pemandi jenazah itu sejak awal tujuannya harus ditata dulu dalam hati, dipasang dulu dalam diri. Pekerjaan Lillahita’ala niatnya membantu bukan bayaran, kalau ikhlas nanti barokah,” cerita Pak Muzzakir
Hal yang terpenting bagi beliau adalah membantu mensucikan jasad yang beliau kenal atau tidak untuk menghadap sang khalik. “Izzati, begitulah pekerjaan bapak dan bapakmu nak” (Kebanyang langsung wajah bapak dirumah).
Beliau mengaku senang menjalani profesinya sebagai pemandi jenazah. Beliau mengatakan dirinya sampai saat ini tidak pernah bermimpi atau bahkan mengalami hal aneh dalam menjalani profesinya. Untuk prosedur pemandian dijalankan sesuai syariat Islam, dengan menggunakan sabun dan dibasuh sebanyak tiga kali.
“Selama menjadi pemandi jenazah gg ada hal aneh yang saya alami, Alhamdulillah semua normal,”Papar beliau
” Oya sebelum bapak pensiun menjadi Kepala Desa Pringgasela Selatan Izzati harus sudah menikah”
“Emang kapan bapak pensiun? ”
“Tahun 2025”
“Owh masih lama, jadi aman pakk! ” Sambil cengengesan
Pertemuan terakhir 10 Oktober 2022, tepat ketika pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Kecamatan Pringgasela di Gedung Serbaguna SMPN 01 Pringgasela. Kebetulan waktu itu diminta sama Mamiq H. Hadeli Muhamad Hadeli menjadi MC. Ternyata beliau juga hadir membawa pasukan Ahlul Qur’an dari Desa Pringgasela Selatan. Sempat saya becandaain. “Pak koq izza gg dapat seragam? ”
“Nanti ya nak, kamu bapak kasik satu. Tedok-tedok ndeh” Canda bapak waktu itu
“Ayok foto dulu sama bapak” Ajak beliau
Dari beliau kita belajar banyak hal;
1. Perempuan itu harus berpendidikan, karena darinya akan lahir generasi yang terdidik pula.
2.Menjadi apapun kita, profesi apapun yang kita miliki, tetaplah untuk menjadi orang baik.
3. Baik itu kalau bermanfaat, bermanfaat itu baik. Kelak timbangan kita hanya mau menimbang amal, bukan harta, bukan hal lain yang selama ini kita kejar. Dan amal itu adalah buah dari kebermanfaatan kita selama hidup.
Pak, Surga menantimu 🥺Kami bersaksi bahwa bapak orang baik. InsyAllah Husnul Khotimah. Aamiin 🤲
✍️ Pimpinan Redaksi Majalah Al-Quds