Militer Ambil Alih Kekuasaan, Myanmar Kudeta

Militer Ambil Alih Kekuasaan, Myanmar Kudeta

Pagi tadi senin 1 Februari 2021, melalui siaran televisi Myawady TV Militer Myanmar mengumumkan KUDETA dan mendeklarasikan keadaan darurat selama setahun.

Sejalan dengan pengumuman itu Aung san suu kyi dan Presiden Myanmar ditangkap oleh militer Myanmar dini hari tadi.

Semuanya bermula akibat kekalahan militer myanmar dalam pemilu yang diselenggarakan November 2020 lalu. Partai pimpinan Aung san suu kyi menang telak sebanyak 346 kursi dari 412 kursi badan legislatif bikameral yang telah diumumkan. Minimal kursi yang harus dimenangkan untuk membuat suatu pemerintahan yaitu sebanyak 322 kursi.

Militer Myanmar menduga adanya kecurangan pemilu yang masif dan terstruktur. Sehingga mereka menolak hasil pemilu dan mengklaim kemenangannya sendiri.

Akibat dari terjadinya kudeta ini, Kantor pemerintahan di banyak kota sekarang sudah diambil alih oleh militer Myanmar. Aung San Suu Kyi sekarang berstatus tahanan rumah. Jaringan internet dan Jaringan telepon di ibu kota negara Naypyitaw sudah putus.

Banyak Saluran TV Myanmar seperti Visual Television dan Myanmar Visual Radio tidak menyiarkan acara mereka pada senin pagi. Selain Aung san suu kyi dan presiden Myanmar, tokoh senior partai berkuasa lainnya juga ikut ditahan.

Lalu bagaimana nasib WNI yang berjumlah sekitar 500 orang di Golden Land ini?

“KBRI telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline KBRI jika menghadapi masalah,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Senin (Antaranews).

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA