Khatmul Qur’an dan Peringatan Isra’ Mi’raj Santri Berjalan Lancar di Ponpes Nahdlatul Wathan Jakarta

Khatmul Qur’an dan Peringatan Isra’ Mi’raj Santri Berjalan Lancar di Ponpes Nahdlatul Wathan Jakarta

Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta kembali menggelar acara keagamaan yang penuh hikmah dan keberkahan. Pada Sabtu malam (8/2/25), santri dan asatidz berkumpul di Masjid Jami’ HAMZANWADI untuk melaksanakan Khatmul Qur’an dan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Acara ini berlangsung dengan khidmat, tertib, dan penuh semangat dari para peserta yang hadir.

Setelah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, acara dibuka dengan pembacaan Khatmul Qur’an, di mana para santri secara bersama-sama menyelesaikan bacaan Al-Qur’an hingga khatam. Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti masjid saat lantunan ayat suci menggema, menciptakan atmosfer yang menenangkan sekaligus menguatkan kecintaan santri terhadap Al-Qur’an.

Kegiatan khatmul Qur’an (8/2/25)

Setelah Khatmul Qur’an selesai, acara dilanjutkan dengan peringatan Isra’ Mi’raj yang dikemas secara khas ala santri. Para santri dan anggota Organisasi Santri Nahdlatul Wathan (OSNW) mengambil peran aktif dalam mengisi acara ini, baik sebagai panitia, pengisi materi, maupun pembawa acara.

Momentum Isra’ Mi’raj ini menjadi pengingat penting bagi para santri tentang perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam. Peristiwa agung ini tidak hanya menjadi bukti kebesaran Allah SWT, tetapi juga membawa perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam. 

Syairil santri Nahdlatul Wathan ceramah Isyra’ mi’raj (8/2/25)

Yang menarik dari acara ini, seluruh proses mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dilakukan oleh santri sendiri. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk latihan agar mereka terbiasa dalam menyelenggarakan acara keagamaan ketika kembali ke masyarakat setelah lulus dari pesantren.

Dengan pengalaman ini, para santri tidak hanya memperoleh wawasan keislaman yang lebih mendalam, tetapi juga belajar keterampilan dalam berorganisasi, kepemimpinan, serta manajemen acara. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi mereka di masa depan, baik dalam lingkungan sosial maupun keagamaan.

Selain itu, melibatkan santri sebagai panitia dan pengisi acara juga menjadi bentuk pembelajaran langsung yang sangat berharga. Mereka belajar disiplin dalam menjalankan tugas, bekerja sama dalam tim, serta membangun rasa tanggung jawab terhadap keberlangsungan acara.

Salah satu bagian yang semakin menyemarakkan acara ini adalah penampilan Hadroh dari para santri. Dengan penuh semangat, mereka mengiringi pembacaan kisah Maulid Nabi dengan lantunan shalawat yang menggugah hati. Alunan rebana yang khas serta suara merdu para santri membuat suasana semakin hidup dan penuh kegembiraan.

Tampilan Hadroh ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari syiar Islam yang mengajarkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Melalui lantunan shalawat, para santri mengekspresikan kecintaan mereka kepada Nabi. 

Hadroh santri mengiringi pembacaan Rawi (8/2/25)

Khatmul Qur’an yang digelar dalam acara ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya sukses dilaksanakan pada bulan Desember lalu. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kebiasaan membaca Al-Qur’an di kalangan santri, melatih kefasihan dalam melantunkan ayat-ayat suci, serta mempererat hubungan spiritual mereka dengan kitab suci umat Islam.

Dengan rutin mengadakan Khatmul Qur’an, diharapkan para santri semakin mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup dalam keseharian. Selain itu, kegiatan ini juga melatih mereka dalam menyelesaikan bacaan Al-Qur’an secara terstruktur, sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka bisa menularkan kebiasaan baik ini kepada lingkungan sekitarnya. 

Melalui acara ini, Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta berharap agar para santri semakin termotivasi dalam menuntut ilmu agama dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian dalam mengelola acara ini menjadi bukti bahwa santri mampu berkembang tidak hanya dalam aspek keilmuan, tetapi juga dalam hal kepemimpinan dan keterampilan sosial.

Dengan pembiasaan seperti ini, diharapkan para santri kelak bisa menjadi pemimpin di masyarakat, aktif dalam dakwah, serta mampu menjaga tradisi Islam dengan penuh kecintaan. Kegiatan Khatmul Qur’an dan peringatan Isra’ Mi’raj ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang membentuk karakter dan kepribadian santri sebagai generasi penerus Islam yang tangguh.

Acara ini pun diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menempuh perjalanan menuntut ilmu. Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang terus dijaga, Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi seluruh santri dan umat Islam secara luas.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA