Sinar5news.com – Selong – Pelaksanaan Ibadah Sholat Idul Adha 1441 H, tingkat Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat(NTB) dilaksanakan di Masjid Agung Al Mujahiddin Selong. Yang bertindak sebagai hatib Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Timur H.Izharuddin dan Imam Ustadz H.Lalu Muhibban Al Hafiz. Jumat(31/07/2020).
Pada kesempatan tersebut Bupati H. M. Sukiman Azmy mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protocol kesehatan untuk menekan penyebaran penyakit yang masih terjadi hingga saat ini.
Hal tersebut juga dimaksudkan agar anak-anak, siswa sekolah dapat secepatnya mengikuti proses kegiatan pendidikan melalui tatap muka. Sebab Bupati menilai proses pembelajaran jarak jauh, dari rumah yang diterapkan saat ini belum terlaksana secara optimal.

Bupati juga mengingatkan kepada jamaah, terhitung 1 Agustus 2020 mendatang sesuai Perda Provinsi NTB di mana salah satu poinnya adalah mengenakan denda kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker pada saat keluar rumah/melakukanaktivitas.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur .H. Azharuddin, dalam khutbahnya menyampaikan tiga peristiwa penting yang tidak bisa lepas dari prosesi pelaksanaan Hari Raya Idul Adha. Ketiga peristiwa tersebut adalah ibadah haji,shalat Ied dan penyembelihan hewan qurban yang menjadi sejarah hari raya IdulAdha (hari Raya Qurban) itu sendiri.

Diuraikannya Kondisi wabah Covid-19 yang sampai hari ini belum juga mereda, jangan sampai membuat umat Islam kehilangan kendali akal sehatnya. Kondisi saat ini tidak boleh serta merta menurunkan semangat spiritual umat islam tetapi harus meyakini bahwa selalu ada hikmah besar yang terkandung dari setiap ketetapan yang diberikanoleh-Nya.
Ditambahkannya ummat islam juga harus bisa mengambil hikmah seperti sabar dan tawakkal, utamanya bagi jamaah yang tertunda melaksanakan ibadah haji akibat pandemic ini.
Ibadah qurban justru menjadi bukti kepekaan sosial masyarakat yang mampu secara ekonomi akan berbagi kepada yang miskin. Qurban menyadarkan bahwa harta dan materi di dunia hanya titipan dari Allah Swt, yang di dalamnya terdapat hak orang lain.
Harta tersebut tidak berkurang ketika harus berbagi dengan orang lain melalui pembelian hewan qurban. Harus disadari sesungguhnya hakikat memberi adalah menerima. Pengorbanan harta melalui hewan qurban niscaya semakin mendekatkan dengan Allah Swt.
(Bul)