Dua pesan pamungkas dalam Memajukan HIMALO || Acara halal bihalal HIMALO 1443 H

Dua pesan pamungkas dalam Memajukan HIMALO || Acara halal bihalal HIMALO 1443 H

Setelah beberapa lama dari waktu yang telah direncanakan, akhirnya Acara halal bihalal HIMALO (Himpunan Masyarakat Lombok) terselenggara dengan baik, diadakan di gedung Joang 45 pada 21/5/22.

Beberapa tokoh Lombok dari anggota HIMALO tampil menyampaikan sambutan dan memberikan semangat kepada ratusan orang yang hadir dalam acara tersebut.

Tidak ketinggalan, para pejabat daerah (bupati) yang ada di Lombok turut mengikuti acara Silaturahmi HIMALO melalui virtual zoom yang difasilitasi oleh panitia pelaksana acara.

Begitu juga dengan Sekretaris daerah (Sekda) NTB H.Lalu Gita Ariadi yang mewakili gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat) secara langsung hadir ditempat acara memberikan sambutannya, sekaligus mengabarkan tentang perkembangan Lombok saat ini. Beliau menyampaikan bagaimana usaha dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Lombok, bagaimana pengaruh peningkatan ekonomi masyarakat terhadap adanya sirkuit Mandalika yang ada di Lombok. Tidak sekedar itu, beliau juga menginformasikan tentang rencana akan diadakan beberapa kegiatan besar, seperti akan adanya penerbangan dari luar pada bulan November, balap sepeda motor tingkat Dunia dan Asia Lombok sebagai tuan rumah MotoGP sepuluh tahun berturut – turut.

Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi sebelah kanan. Kyai H.Muhammad Shaidi pimpinan Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta sebelah kiri. Menghadiri acara Halal bihalal HIMALO 21/5/22 di gedung Joang 45.

Dari sekian banyak sambutan yang disampaikan dalam acara silaturahmi HIMALO, intinya ada dua hal penting yang harus ada dan dimiliki oleh masyarakat Lombok yang ada di sekitar wilayah Jabodetabek, jika ingin maju dan eksis dalam tanah rantauan. Dua hal tersebut adalah :

Pertama, buang sifat jurakan. Jurakan adalah bahasa Lombok, sama artinya dengan main panjat pinang. Istilah ini disampaikan oleh penasihat HIMALO yaitu Mamik Cuk Lalu Sudar Maji, beliau menyampaikan dalam sambutannya tentang resiko dari jurakan (panjat pinang) yaitu saling tarik menarik tidak ingin melihat saudaranya untuk maju. Kalau ingin eksis hendaklah membuang sifat jurakan. Jelasnya.

Kedua, memupuk persatuan. Sifat ini sangat penting untuk dilestarikan jika ingin maju. Dalam sambutan ketua umum HIMALO yaitu H.Muslihan Habib, beliu menekankan tentang pentingnya persatuan dan duduk bareng diantara masyarakat Lombok, sebagaimana dalam tema halal bihalal “Pesopok penokol” bahasa Lombok yang artinya duduk bareng. Kita bangkit, kita duduk bareng, kita evaluasi apa yang harus dilakukan untuk kemajuan HIMALO. Tegasnya.

Menjauhi filosofi jurakan (panjat pinang) dan memupuk sifat persatuan dan duduk bareng adalah sifat dasar yang harus ada untuk maju bersama. Membuang sifat jurakan akan mendatangkan rasa saling menyayangi dan membantu. Sedangkan persatuan dan duduk bareng akan menumbuhkan sinergisitas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi bersama dan menghasilkan kekuatan besar untuk lebih mudah sampai kepada tujuan.

Sebenarnya, masih banyak lagi pesan yang sangat berharga dalam acara silaturahmi HIMALO tersebut, namun inilah dua inti yang sangat penting untuk diperhatikan dalam memajukan masyarakat Lombok untuk terus eksis di daerah rantauan.

Fath

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA