Habib Ahmad Assegaf: Yuk Jadi Pejuang Kemanusiaan.

Habib Ahmad Assegaf: Yuk Jadi Pejuang Kemanusiaan.

Dada terasa sesak, ketika mendengar jumlah korban pandemi atau wabah virus covid-19 atau corona semakin bertambah, baik jumlah yang positif terjangkit atau yang sudah wafat mendahului kita. Sampai jam 15.30, Tercatat sudah 450 jiwa yang terjangkit dan 38 sudah meninggal dunia. Kita doakan bagi yang masih terjangkit, Allah percepat kesembuhannya dan bagi yang wafat mendahului kita, Allah ampuni segala dosanya dan ditempatkan di sisi terbaiknya.

Namun, kesedihan tumpah ketika mengetahui bahwa 3 dari 38 jiwa yang meninggal adalah dokter yang menangani corona. Tentu, keberanian mereka harus diapresiasi sangatlah tinggi, ditengah keterbatasan alat kesehatan yang dimiliki Indonesia sangatlah beresiko tinggi terpapar corona, mereka berani mengurus dan merawat pasien-pasien yang menderita pandemi tersebut, dan hasilnya mereka terpapar dan harus merelakan nyawa melayang demi kesembuhan pasien dan tidak menyebarnya dan bertambah banyaknya virus tersebut di Indonesia. Tentu predikat sebagai pahlawan kemanusian sangatlah cocok dan layak disematkan baik pada 3 dokter yang sudah mendahului kita, atau petugas-petugas kesehatan lainnya. Dan melihat dari berbagai ayat maupun riwayat, Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha mereka sedikitpun.

Bagaimana kita lihat dalam Hr Abu Hurairah di 2 kitab Sahih , Rasulallah bersabda بينما كلب يطيف بركية كاد يقتله العطش إذ رأته بغي من بغايا بني إسرائيل فنزعت موقها فسقته فغفر لها به.
Tatkala ada seekor anjing yang hampi, mengitari sumur yang airnya dalam (kering) terlihat oleh pelacur bani Israel, kemudian dia berinisiatif melepas sepatunya dan menimbakan lewat sepatu tersebut, Allah ampuni sebab itu seluruh dosa2-nya, di hadis yang lain (juga di Shahihain dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah) bahwa Sahabat bertanya:

قالوا يا رسول الله: وإن لنا في البهائم أجرا؟ قال: في كل كبد رطبة أجر. 

Apakah membantu anjing ada pahalanya? Iya disetiap yang bernyawa anda membantunya, akan berpahala, apalagi menolong manusia yang punya anak dan istri pasti sangat besar pahalanya.

Dari kisah ini juga, dapat kita ambil pelajaran.Sungguh aneh bin ajaib, jikalau ada orang (yang daerahnya sudah lampu merah atau darurat Corona) ngotot ingin beribadah di masjid, bahkan ketika di himbau untuk tidak shalat disana malah mengatakan bahwa DKM atau pemerintah antek dajjal atau agen PKI, plus ditambah memastikan bahwa dengan melarang ibadah di masjid atau membuat perkumpulan dalam jumlah yang besar akan menambah masa corona. Saya gak habis pikir kalau orang ini ada di zaman nabi, apakah nabi ikut di dajjal2kan atau tidak saat menyuruh untuk tidak berjamaah di masjid ketika hanya alasan hujan deras?.

Toh disatu sisi, MUI atau pemerintah tidak melarang Ibadah mahdah, hanya menghimbau tidak dilaksanakan secara beramai-ramai saja (itupun karena alasann yang jelas dan logis yaitu wabah corona). Disatu sisi, ancaman bahwa dilarangnya Ibadah shalat berjamaah atau acara-acara berjamaah dapat memperpanjang azab, karena tidak itu merupakan ibadah, berangkat dari pembatasan mereka akan makna Ibadah. Menurut mereka, ibadah hanya sebatas yang mahdah dan dilaksanakan berjamaah, padahal banyak sekali ibadah-ibadah yang ghair mahdah dan tidak harus keluar rumah dan bahkan lebih relevan yaitu anda bersedekah lewat M-Banking guna masyarakat dhuafa agar terbebas biaya hidup mereka, sehingga mereka bisa ikut Lock down tanpa memikirkan biaya sehari2, dan banyak lagi. Dan saya yakin hal tersebut juga bisa memadamkan musibah, seperti disebutkan dalam kumpulan hadis-hadis di kitab Risalatul Muawanah karya Habib Abdullah Al-Haddad bahwa

الله فى عون العبد ما كان العبد فى عون اخيه

الصدقة تدفع البلاء/فى رواية اخرى غضب الرب

Dan bisa jadi, jikalau mereka tetap memaksa untuk shalat berjamaah di masjid umum ( padahal wilayahnya sudah lampu merah atau lampu kuning akan wabah) malah berdosa, baik karena menyebabkan mudharat pada kaum muslimin sendiri, dan itu haram, malah bisa menyebabkan kekafiran

سباب المسلم فسق و قتاله كفر

Sebagai penutup, saya beri kisah seseorang wanita yang memperhatikan ibadah mahdah namun alpa dan lalai dengan ibadah sosial، yaitu mengerangkeng kucing sehingga tidak bisa makan kutunya, sehingga tewas, nabi nyatakan dia masuk neraka. Itu pada kucing coba bayangkan pada manusia.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA