Rayakan HUT RI Ke-75 & Tahun Baru Islam 1442 H. Pemuda NW NTB Gelar Hiziban Akbar

Rayakan HUT RI Ke-75 & Tahun Baru Islam 1442 H. Pemuda NW NTB Gelar Hiziban Akbar

Sinar5news.com  Mataram- Bulan Agustus tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena selain merayakan Dirgahayu Ke-75 Republik Indonesia, ummat islam di indonesia juga merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah.

Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah tersebut, Pemuda NW NTB bersama HIMMAH NW dan kader-kader muda NW lainnya menggelar Hiziban bersama di kediaman Ketua Umum Pemuda NW NTB, dikelurahan Sayang-sayang Kota Mataram, 20/08/2020.

Hadir pula dalam acara Hiziban tersebut Masyaikh MDQH NW Pancor Dr. TGH. Solah Sukarnawadi, MA. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan pengajian umum 1 Muharram 1442 Hijriyah yang dirangkaikan dengan perayaan HUT Ke-75 Republik Indonesia. Dalam penyampaiaannya, beliau menjelaskan tentang makna Hijrah dalam pandangan para ulama.

Ulama Muda yang akrab di panggil Tuan Guru Solah ini menjelaskan bahwa secara umum ada dua bentuk Hijrah dalam pandangan para ulama yakni Hijrah Sugro (Hijrah kecil) dan Hijrah Qubra (Hijrah besar), ungkapnya.

Hijrah Sugra lanjutnya, merupakan berpindahnya jasad atau fisik kita dari suatu tempat kepada tempat yang lain, dari sesuatu yang tidak baik ketempat yang baik atau dari sesuatu yang baik kepada sesuatu yang lebih baik. Sedangkan Hijrah Qubra merupakan perpindahan jiwa kita atau roh kita dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain atau upaya kita dalam merubah keadaan dari tingkatan islam menuju tingkatan iman kepada tingkatan ihsan atau dari tingkatan syariat menuju tingkatan tarekat kepada tingkatan hakikat, jelasnya.

Selain menjelaskan tentang makna hijrah, beliau juga dalam kesempatan yang sama menjelaskan makna perjuangan dalam Nahdlatul Wathan.
“Saya meyakini bahwa perjuangan kita hari ini tidaklah sama dengan perjuangan para pendahulu kita. Karena pada dasarnya kita merupakan para penikmat kemerdekaan bukan pejuang kemerdekaan. Berbeda dengan para pendahulu kita yang terjun secara langsung melawan para penjajah dalam merebut kemerdekaan seperti halnya Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid pendiri Nahdlatul Wathan yang merupakan Pahlawan Nasional Republik Indonesia”, ungkapnya.

Diakhir penyampaiannya beliau berpesan kepada kader-kader muda Nahdlatul Wathan agar terus berjuang untuk kemajuan bangsa dengan segala potensi dan kemampuan yang dimiliki dengan cara-cara yang baik seperti yang di contohkan oleh pimpinan Nahdlatul Wathan Tuan Guru Bajang Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA.
“Memperjuangkan sesuatu yang baik harus dengan cara-cara yang baik pula seperti yang dicontohkan oleh pimpinan kita Tuan Guru Bajang”, ungkapnya.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA