Forum Kebangsaan Sepakat Usulan Presiden Prabowo Pemilukada Dievaluasi Cukup Lewat Perwakilan

Forum Kebangsaan Sepakat Usulan Presiden Prabowo Pemilukada Dievaluasi Cukup Lewat Perwakilan

Sinar5new – Jakarta- Hingar bingar wacana lontaran ide presiden Prabowo terhadap sistem Pemilukada kita yang sangat mubazir/ boros dengan banyak membuang dana, logistik,waktu ketika disampaikan pada acara partai Golkar baru baru ini di Jakarta. Memantik diskursus anak bangsa di semua tingkatan di seluruh tanah air.

Dalam hal ini Presiden forum kebangsaan Samianto juga angkat suara melihat fenomena Pemilukada kita yang mubazir buang waktu, ongkos sosial yang sangat mahal. Belum lagi konflik yang berkepanjangan akibat gesekan dari awal kampanye sampai penghitungan suara akhir, masih diwarnai sengketa yang tidak berkesudahan.

Atas nama negri Pancasila sejak dulu presiden forum Samianto mengingatkan negara agar kembali melaksanakan demokrasi Pancasila dengan perwakilan demokrasi terpimpin yang sangat sederhana berdasarkan amanah sila ke-4 Pancasila. Cara inilah yang di amanahkan oleh para pendiri bangsa dengan tanpa merusak substansi pemilu.

Dengan demikian para cerdik pandai negri ini, berkumpul dalam satu forum musyawarah bale sangkep istilah zaman nenek moyang kita yang sudah ada sejak zaman kerajaan dulu. Raja cukup mendelegasikan para hulubalang, Patih dan penasehat raja untuk urung rembuk terhadap pengangkatan para distrik atau gubenur zaman sekarang.

Contoh terhadap perjalanan pengelolaan menata negara sudah dituangkan pada Pancasila oleh para leluhur negri ini. Agar semua aturan main dalam menjalankan pengelolaan negara bangsa harus sejalan dengan amanah Pancasila. Kekeliruan para politisi terlalu memaksa diri menerapkan demokrasi ala barat yang tidak sejalan dengan nilai moral Pancasila di bumi Nusantara.

79 tahun kita merdeka, hasil dari cara kerja demokrasi selama ini tidak menghasilkan apa apa untuk kesejahteraan rakyat. Malah rakyat semakin miskin tambah miskin. Negara besar kaya raya, semua hajat kehidupan dunia dipasok dari oleh Indonesia tapi rakyatnya, negaranya tertinggal jauh, baik di level Asia apalagi dunia.

Gagasan yang dilontarkan presiden Prabowo sudah tepat, agar bangsa Indonesia berbenah lebih cepat. Harus kembali menegakkan dan taat azaz menjalankan demokrasi terpimpin ala Pancasila kembali ke UUD’45. Dengan cukup memberikan mandat kepada cerdik pandai, tokoh bangsa, tokoh adat, tokoh agama, untuk duduk sama rata berdiri sama tinggi memutusakan calon pemimpin daerah masa depan. Jika wakil partai masih belum bisa memutusakan atau memilih yang terbaik untuk negri bangsa tanpa korupsi.

Partai perlu juga diminta pertanggung jawabannya terhadap jalannya roda pemerintahan selama ini, terutama kepada partai pemenang yang dikasih kekuasaan oleh rakyat tidak mampu menghadirkan kesejahteraan sosial bagi seluruh warga bangsa. Agar ke depan memimpin itu tidak main main, ada resiko yang harus dipikul bersama. Menghadirkan keadilan sosial, memberantas korupsi, menegakkan hukum se adil adilnya.

Terhadap keberadaan partai yang tumbuh bagaikan jamur di musim hujan setiap lima tahunan. Perlu ada aturan main yang jelas agar memenuhi rasa keadilan bersama. Partai baru harus berproses tidak lansung dapat bersanding dengan partai lama dalam pemilukada. Atau penataan jumlah partai harus diperkecil cukup dua atau tiga partai agar dapat dikontrol dan mudah dievaluasi oleh negara. Keuangan partai bersumber dibiayai negara dilaporkan ke negara. Sehingga, yang menyalahi aturan harus dipecat bukan dimiliki perorangan seperti saat ini.

Partai berkonstribusi untuk hadirnya tatanan negara yang adil makmur sentosa. Kehidupan berbangsa bernegara harus selalu dalam nilai pedoman Pancasila sebagai filosofi bernegara landasan gerak. Semua aspek kehidupan, hukum, ekonomi, sosial lainnya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Hanya dengan kembali ke jati diri bangsa Pancasila Indonesia akan kokoh tegak berdiri menuju bangsa yang di ritho Allah SWT tatkala mampu menghadirkan pemimpin bangsa yang siap bayar lunas hutang negara dan siap mewujudkan sila ke-5 Pancasila. (Sm)

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA