MATARAM – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Selaparang menyelenggarakan kegiatan Jambore Ranting selama dua hari, dari tanggal 4 hingga 5 Oktober 2025, bertempat di SMPN 23 Mataram. Kegiatan ini berhasil menarik partisipasi sebanyak 338 peserta dari Gugus Depan Se-Ranting Selaparang, dengan rincian 140 putra dan 198 putri, didampingi oleh 44 Pembina Pendamping (Bindam).
Upacara pembukaan Jambore Ranting Selaparang turut dihadiri oleh tamu undangan dari unsur pimpinan Kwarcab Kota Mataram, termasuk Wakil Sekretaris Kwarcab Kota Mataram, Andalan Cabang Kota Mataram, Kamabigus SD/MI dan SMP/MTs, Ketua Kwarran Selaparang, Andalan Ranting Selaparang, dan Pembina Gugus Depan tingkat SD/MI dan SMP/MTs di kecamatan Selaparang Kota Mataram.
Dalam sambutannya, Pembina Upacara, Yusuf, yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, menekankan pentingnya kedisiplinan dan keteladanan bagi setiap anggota Pramuka. Kegiatan jambore dinilai sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh.
“Kegiatan jambore ini bukan hanya ajang pertemuan rutin, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kepramukaan, melatih kepemimpinan, serta mengembangkan potensi generasi muda secara edukatif, inovatif dan rekreatif,” kata Yusuf.
Yusuf menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Melalui pelatihan keterampilan dan berbagai aktivitas positif, peserta belajar untuk saling bersinergi dan menghargai perbedaan sebagai kekuatan dalam membangun bangsa.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk tumbuh dan berkontribusi nyata bagi masyarakat dan negara. Teruslah berinovasi dan jaga semangat kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi,” jelas Yusuf.
Yusuf berharap, kegiatan jambore ini menjadi wadah pembentukan generasi muda yang tangguh, berintegritas dan siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat kebangsaan yang kuat.
Lebih lanjut, Yusuf juga menyinggung tantangan di era digital yang semakin meluas. Ia memprediksi bahwa pada tahun 2026, pembelajaran coding dan artificial intelligence (kecerdasan buatan) akan menjadi hal yang dominan, di mana teknologi mungkin mengurangi ketergantungan pada guru.
Oleh karena itu, Yusuf berpesan agar anggota Pramuka harus mampu menghadapi segala tantangan ke depan dan tidak hanya mengandalkan teknologi, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pramuka.
Di akhir sambutan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram ini berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan waktu selama berlangsungnya pelaksanaan Jambore ini untuk banyak belajar dari para kakak-kakak Pembina dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (Red)