Oleh : Abu Akrom
Masa kecil adalah masa yang penuh dengan kenangan, segala macam kenangan baik, indah dan menyenangkan sampai kepada kenangan yang buruk, pahit dan menyengsarakan. Tentu semua itu mengandung pembelajaran yang sangat berharga bagi setiap manusia.
Pada tahun 1980 ketika itu saya masih kelas satu di SDN 03 Sikur, Lombok Timur, NTB. Ada satu kenangan manis yang tidak pernah saya lupakan yaitu mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 10 dari seorang guru yang baik hati yang bernama Ibu Fatimah. Ibu Fatimah itu adalah seorang guru yang selalu dipercaya kepala sekolah setiap tahun untuk mengajar di kelas satu, karena sifatnya yang sangat baik, ramah, sabar dan penuh perhatian. Beliau sangat senang bila melihat ada anak didiknya yang berprestasi, tidak segan-segan memberi pujian, bahkan memberi hadiah dari uangnya sendiri.
Suatu ketika kami ditanya tentang suatu ilmu, ternyata teman-teman sekalas tidak ada yang bisa menjawab dan saya mencoba menjawab sesuai apa yang saya ketahui, ternyata jawaban saya itu benar. Betapa senangnya Ibu Fatimah mendengar jawaban saya dan seketika itu beliau memberi hadiah berupa uang sebesar Rp. 10. Zaman itu bagi saya uang Rp. 10 sangat berharga, karena orang tua saya setiap hari memberikan saya uang jajan hanya Rp. 5, itupun kalau ada.
Saya yang mendapatkan hadiah itu merasa sangat bersyukur dan bahagia menyelimuti jiwa dan rasa bahagia itu masih terasa sampai dengan usia saya saat ini yang sudah mencapai 46 tahun. Bahkan dengan hadiah itu menjadi tambahan semangat dan motivasi saya untuk selalu belajar menuntut ilmu hingga selesai sampai jenjang pendidikan S2 dan In Sya Allah semoga dipermudah jalannya untuk melanjutkan kuliah S3.
Hikmah dari cerpen ini adalah betapa berharganya yang namanya hadiah. Mungkin bagi orang yang memberi hadiah sudah tidak diingat lagi karena betapa tulus hatinya, apalagi hadiahnya tidak seberapa dan kejadiannya sudah lama. Tetapi bagi orang yang menerima hadiah, apalagi diterima dengan sikap syukur dan terima kasih, tentu ini menjadi kenangan indah yang sulit dilupakan, bahkan akan menjadi suatu spirit dan motivasi untuk selalu melakukan segala sesuatu lebih baik lagi.
Bekasi, 5 Shafar 1442 H/22 September 2020 M
