Hamba Terbaik “Muda”

Hamba Terbaik “Muda”

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

Terjemahan; Kami menceritakan kepadamu kisah mereka secara haq (benar). Sesungguhnya mereka adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Rabb mereka kemudian Kami tambahkan kepada mereka petunjuk. QS. Al-Kahfi:14

Alhamdulillahilladzi A’thana al-shihhata wa al afiyati, semoga kita semua dapat memanfaatkan kehidupan singkat ini untuk menjadi hamba terbaik Allah dan menajdi khalifahNya yang mampu memegang amanah dan menjaga ke-Insâniahan.
 
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyebutkan bahwa jika kita ingin menjadi hamba terbaik, maka lakukan lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain. Karena jika kelima perkara ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka janganlah bermimpi untuk dapat menjadi hamba terbaik Allah.

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).

 
Masa muda, sehat, kaya, waktu senggang dan masa hidup tidak termaksimalkan dengan baik, maka bersiap-siaplah menjadi manusia yang paling merugi dan paling menyesal baik di dunia ataupun di akhirat.
 
Masa muda, kadang dipersepsikan sebagai masa hura-hura, happy-happy, masa yang dapat melakukan apa saja yang diinginkan. Hidup glamour, pergaulan bebas tanpa batas, bahkan sampai ada adegium “menyesatkan” yang selalu di dengung-dengungkan:”Mumpung masih muda, lakukan saja apa yang dapat membahagiakan hatimu, sudah tua barulah kita tobat”.
 
Ingatlah berapa banyak anak muda yang mati sia-sia, mati ketika menenggak minuman haram, mati saat berpesta miras dan juga sabu, mati dalam pelukan syetan. Bahkan mereka selalu berkara; “Ah… masih muda, nanti setelah tua baru tobat”.

Al-Syaikh Abdul Wahhab al-Sya’rani dalam kitab al-Minah al-Saniyyah ala al-Washiyyat al-Mathbuliyyah terkait dengan sikap anak-anak muda seperti itu. Jangan mengatakan kita masih muda, nanti sudah tua baru tobat, bukankah Nabi menyuruh kita bersegera untuk bertaubat (Wa saariuu fi al-Taubah).
 
Muda bukan berarti panjang usia, muda bukanlah jaminan mati masih lama, muda bukan juga berarti mengumpulkan dosa. Tidak, sekali lagi tidak, muda berarti taat, muda berarti dekat dengan sang Khaliq, muda berarti rajin mengaji dan sembahyang, muda berarti berbuat baik untuk sesama dan muda juga berarti melekat dengan masjid.

Pemuda seperti inilah yang Allah jamin akan menadapatkan tempat spesial disisiNya, bahkan mendapatkan naungan saat semua orang kepanasan akibat terik matahari di atas kepalanya. Pemuda seperti inilah yang Rasulullah berbangga dengannya.

Sekumpulan anak muda yang dijelaskan Allah dalam surah al-Kahfi ayat 13 ialah mereka yang bersembunyi di dalam Gua karena mempertahankan akidah mereka, lari dari pemimpin yang zolim, istiqamah dalam beribadah hanya kepada Allah Azza Wajalla. Jadi anak muda yang akan sukses dalam menjalani kehidupannya ialah mereka yang konsisten dalam kontemplasi dengan Tuahannya.

Wallahu a’lamu bi al-Shawab

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA