Forum Kebangsaan ” Merawat Keindonesiaan”

Forum Kebangsaan ” Merawat Keindonesiaan”

28 Oktober 1928 yang silam adalah masa bersejarah bagi segenap pemud/i Indonesia di seluruh tanah air. Sembilahpuluh dua tahun berlalu masa itu sudah sangat jauh dengan masa kita sekarang. dapat dibayangkan suasana bangsa Indonesia yang jauh dari alat komunikasi dan tekhnologi tapi mampu melahirkan konsensus bersama anak bangsa dari wilayah yang berbeda. semangatnya masih kita rasakan sampai sekarang bahkan selamanya. Peristiwa besar itu, sejarah mencatatnya sebagai lahirnya “Sumpah Pemuda” suatu gerakan perjuangan menyatukan tekad dan kebangsaan untuk bersama menjaga Indonesia dari semua yang dapat memecah belah persatuan untuk kemudian bangkit bersama mengusir penjajah. 

 
Tekad itu sudah lama diletakkan fondasinya oleh anak bangsa di seluruh wilayah NKRI. untuk kemudian sebagai generasi penerus agar selalu menyadari betapa pentingnya nilai persatuan, merawat kebangsaan, yang sudah dibangun oleh pemuda/i tempo dulu. Nilai dasar persatuan inilah yang menjadikan kita bangsa yang disegani  asing, sehingga berbagai macam gelombang penjajahan berhasil kita lawan,musnahkan karena kita bersatu padu.  
 
Indonesia Sebagai Kepulauan.
 
Sebagai negara yang memiliki ribuan  kepulauan yang dibalut garis khatulistiwa. dengan panorama alam safana, pegunungan  serta hutan yang beraneka ragam. dihuni flora dan fauna yang bermacam jenis, menjadi sumber inspirasi,  sebagai sumber rempah rempah dan obat obatan dunia medis. Indonesia adalah mahkota mahligai dunia. Di semua pulau yang ada, apapun bisa tumbuh subur  diatas tanahnya. Wilayahnya terbentang luas dari selatan mulai dari pulau Rote ke Nias dari timur mulai dari Maroke sampai ke Sabang. Yang jika diukur perjalanan pesawat sama luas bahkan lebih luas dengan Eropa atau negara  timur tengah. Suatu karunia wilayah yang sangat luas. Didalamnya tersimpan kekayaan alam yang berlimpah ruah. Jika sumber daya alam dan manusianya dikelola dengan manajemen dan kepemimpinan yang bersih, jujur ke depan. Dapat dipastikan Indonesia akan mampu menjadi pengendali kekuatan ekonomi global abad ini. 
 
Kekuatan demografi kewilayahan ini yang diapit garis khatulistiwa menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki dua musim yaitu hujan dan panas. Dua musim ini sangat menguntungkan Indonesia, untuk percepatan membangun negri yang lebih adil berkemajuan berdasarkan Pancasila. Sehingga banyak wisata asing senang tinggal dan mengunjungi Indonesia. untuk waktu yang cukup lama. 
 
Indonesia Sebagai Maritim
 
Salah satu potensi kekuatan ekonomi yang belum digarap maksimal oleh negri adalah potensi kelautan yang syrat dengan kekayaan hasil laut. Potensi ikan yang berlimpah ruah, potensi listrik bertenaga ombak, perikanan tambak,  dan tentu sebagai jalur transportasi laut yang menghubungkan blok barat timur sudah barang tentu melalui wilayah perairan kita Indonesia. Memperkuat nelayan dan kembali lebih mengoptimalisasi hasil laut adalah jawaban  strategis untuk membawa Indonesia melaju pesat dalam kancah pertarungan ekonomi global yang sangat bersaing ketat antar semua negara. Peningkatan Sumber daya kelautan mesti menjadi prioritas utama, menguatkan kampus kampus kelautan  dan sekolah kemaritiman, harus digalakkan karena sumber ekonomi kelautan tidak akan pernah habis. 
 
Indonesia Berbhineka
 
Sebagai negara yang berwarna baik suku, adat istiadat, bahasa, kepercayaan, budaya, warna kulit, sudah diikat dengan memiliki paham moderasi yang sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa, generasi ke depan hanya perlu merawat dan memelihara apa yang sudah diletakkan oleh para leluhur. Perinsip moderasi saat itu sudah dipahami sebagai nilai untuk melakukan segala sesuatu secara proporsional. Tidak berlebih lebihan semisal menyantap segala jenis makanan. Tapi membatasi porsinya agar tidak menimbulkan penyakit. Moderasi juga dikenal dalam semua agama. Jika dalam Islam dikenal dengan konsep Washotiyah, dalam tradisi Kristen ada konsep Golden mean. Dalam tradisi Budha ada Majjhima Patipada. Dalam tradisi agama Hindu ada Madyhamika. Dalam Konghucu juga ada konsep Zhong Yong. Begitulah dalam tradisi semua agama, selalu ada tradisi jalan tengah.
 
Semua istilah dalam ajaran agama tsb mengacu dalam satu titik makna yang sama. Memilih jalan tengah diantara dua kutub ekstrim dan tidak berlebih lebihan merupakan sikap yang ideal. 
 
Moderasi beragama adalah bagian dari startegi bangsa ini untuk merawat Indonesia. Sebagai bangsa yang sangat beragam. Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa bernegara. Yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang sudah terbukti menyatukan ragam bentuk agama, etnis, bahasa dan budaya.
 
Indonesia disepakati bukan negara agama, tapi juga tidak memisahkan agama dari kehidupan sehari hari warganya. Nilai nilai agama dijaga dipadukan dengan nilai nilai kearifan dan adat istiadat lokal. Ritual agama dan budaya berjalan berkelindan dengan rukun dan damai.
 
Itulah sesungguhnya jati diri Indonesia negeri yang sangat agamis, dengan karakteristiknya yang santun toleran dan mampu berdialog dengan keragaman. 
 
Peran pemuda kedepan selaku generasi penerus adalah merawat perbedaan ini dengan semangat ke Indonesian yang penuh kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan dalam semangat persatuan. Sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh semangat sumpah pemuda. Mengawal jalannya pemerintahan ikut terlibat dalam dunia sosial serta bergerak bersama memajukan negri dalam bidang yang bisa kita jalankan.
 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA