Cara mengatasi kebosanan dalam belajar || edisi 4 Dzul Qa’dah 1444 H

Cara mengatasi kebosanan dalam belajar || edisi 4 Dzul Qa’dah 1444 H

Belajar merupakan perbuatan yang sangat mulia, karena didalamnya dilakukan sebuah proses mulya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang menjadi salah satu sebab untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Karena merupakan bagian dari perbuatan melia, maka belajar tidak akan luput dari ujian yang menjadi tantangan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Adapun diantara tantangannya adalah malas dalam belajar atau malas mengikuti proses pembelajaran dan mudah bosan atau jenuh dalam belajar.

Malas, bosan dan jenuh merupakan penyakit umum dalam belajar. Lebih lagi kalau belajarnya setiap saat dan setiap hari, maka akan lebih mudah menimbulkan jenuh.

Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa jenuh, malas dan bosan adalah bumbunya belajar atau bumbunya menuntut ilmu yang harus disikapi dengan baik dan bijak supaya proses belajar dapat mendatangkan hasil sesuai dengan apa yang dinginkan.

Dalam masalah jenuh dalam belajar, Rasulullah mengajarkan supaya proses pembelajaran dilakukan tidak terlalu sering, yaitu diberikan jarak beberapa waktu dalam proses pembelajaran. Kaitannya dengan masalah ini, dapat kita temukan penjelasannya pada kumpulan hadits Sahih Bukhari pada No. Hadist: 68. Berikut teks haditsnya :

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُذَكِّرُ النَّاسَ فِي كُلِّ خَمِيسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ لَوَدِدْتُ أَنَّكَ ذَكَّرْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ قَالَ أَمَا إِنَّهُ يَمْنَعُنِي مِنْ ذَلِكَ أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ أُمِلَّكُمْ وَإِنِّي أَتَخَوَّلُكُمْ بِالْمَوْعِظَةِ كَمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِهَا مَخَافَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa’il berkata; bahwa Abdullah memberi pelajaran kepada orang-orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang berkata: “Wahai Abu Abdurrahman, sungguh aku ingin kalau anda memberi pelajaran kepada kami setiap hari” dia berkata: “Sungguh aku enggan melakukannya, karena aku takut membuat kalian bosan, dan aku ingin memberi pelajaran kepada kalian sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberi pelajaran kepada kami karena khawatir kebosanan akan menimpa kami”. 

Muhammad fathi 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA