Tema ini bukan sekadar wacana, tetapi merupakan pesan agung yang berulang kali disebutkan dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Allah berfirman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya:
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa kemuliaan seseorang bukan ditentukan oleh kekayaan, bukan oleh keturunan, dan bukan pula oleh jabatan yang sementara. Tetapi kemuliaan tertinggi datang dari iman dan ilmu. Inilah dua pilar yang mampu mengangkat manusia pada kedudukan terhormat, baik ketika hidup di dunia maupun nanti ketika kembali kepada Allah.
Mengapa Allah mengangkat derajat orang berilmu? Karena ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup manusia. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan yang benar dan yang salah. Dengan ilmu, seseorang mampu bersikap bijak ketika menghadapi masalah. Dan dengan ilmu pula, seseorang dapat menjadi manfaat bagi banyak orang. Orang berilmu tidak mudah terombang-ambing oleh fitnah, tidak mudah tertipu oleh kebatilan, dan tidak mudah goyah ketika menghadapi ujian kehidupan.
Dalam sejarah Islam, kita melihat bagaimana para ulama, para ilmuwan, dan para pembawa ilmu dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat. Mereka mungkin tidak selalu kaya, tetapi pengaruh dan wibawa mereka jauh melampaui harta dunia. Orang-orang seperti Imam Syafi’i, Imam Malik, Ibnu Sina, dan sederet tokoh besar lainnya adalah bukti nyata bahwa ilmu mengangkat derajat seseorang sehingga namanya tetap harum meski telah berabad-abad berlalu. Selengkapnya baca disini 👇
Buletin Jum’at HAMZANWADI edisi 264
Donasi ke Panti Asuhan Nahdlatul Wathan Jakarta melalui rekening resminya di – 32500 1002 159536 Bank BRI- atas nama PA.AS NAHDLATUL CQ SUHADI




