Tertawa & Menangis

Tertawa & Menangis

 

Jika engkau mengetahui apa yang aku ketahui,
maka tangismu akan jauh lebih banyak dibandingkan riuh-rentah tawamu. (Al-Hadits)
Ada tiga perkara yang membuat aku tertawa dan tiga perkara yang menyebabkan aku menangis (Abu Darda’)

Aku tertawa dari Para pencinta dunia, mereka tidak takut bahwa kematian senantiasa mengintainya, aku tertawa dari orang yang lalai, mereka tidak sadar bahwa Malaikat Allah –Munkar wa Nakir– selalu mencatat apapun yang dilakukannya dan aku tertawa dari mereka yang hidup berfoya-foya, mereka tidak berpikir kehidupan setelah kematian.

Aku menangis karena kekhawatiranku apakah akan mendapatkan ridha ataukah murka Allah?, apakah amal yang kita lakukan dapat menjadi penolong atau menjerumuskan kita dalam murka Allah dan apakah Allah akan merahmati kita atau memberikan murkaNya. #Kitab Rahatul Qulub, hal:71. Abdul Aziz Muhammad Sindi#

Renungkan firman Allah dalam surat al-Tawbah/9:82, artinya:”Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda, artinya;”Seandainya kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui maka pastilah kalian akan sedikit tertawa melainkan banyak menangis”. (H.R. Muslim).

Dari kedua-dua makna nash al-Qur’an dan hadits tersebut, maka dapat dipastikan bahwa jika kita mengetahui apa-apa yang diketahui oleh baginda Rasulullah tangis sedih akan selalu terdengar dari setiap kita, tawa riang gembira akan lenyap dibawa angin-angin kesedihan. Dalam beberapa hadits lain Rasul juga menegaskan manfaat menangis karena takut (taqwa) kepada Allah ialah tidak akan tersentuh mata seorang kamu yang menangis karena Khaufnya kepada Allah Azza Wa Jalla.

Tangis sedih dan takut hanya kepada Allah Azza Wajalla, bukan karena takut hidup miskin, bukan pula takut jabatan hilang, bukan karena kepopuleran sirna. Tangis yang didasarkan pada al-khauf minallah adalah tangis yang dapat menjauhkan jasad dari sengatan api neraka, tangis yang dapat mendekatkan bahkan membawa kita masuk ke dalam surga Allah.

Antara tangis yang dapat memberikan perlindungan dari panas dan ganasnya terik matahari di Padang Mahsyar ialah tangis seseorang di malam hari sambil tersungkur dalam sujud khaufan lillah, seperti dijelaskan Rasulullah dalam haditsnya yang bermaksud;
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. (1) Pemimpin yang adil, (2) Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah, (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai kerana Allah berkumpul dan berpisah kerana Allah juga, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala sendiri hingga meleleh air matanya basah kerana menangis.” (Sahih Bukhari).

Jadi orang yang akan mendapatkan naungan dimana tidak ada naungan selain naungan Allah Azza Wajallah ialah mereka yang mengeluarkan air mata (menangis) saat berzikir (ingat) kepada Allah. Dan mereka yang menangis sedih karena amalnya berkurang saat ibadah dijalankan.

Pada suatu hari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam masuk ke dalam masjid Nabawi dan mendapati sebagian sahabat beliau sedang tertawa dengan sedikit mengeluarkan suara, lalu beliau berkata; Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian akan bersedih dan sedikit tertawa. Mendengar kalimat tersebut, lalu para sahabat Nabi mulai merenung dan terisak-isak dalam tangisan sedih karena apa yang disabdakan Tasulullah amat menyentuh hati dan pikiran mereka.

Subhanallah, tertawa sebagai ekpresi bahagia boleh-boleh saja dilakukan, namun jangan terlalu hanyut dalam tawa tanpa berpikir tentang apa yang sedang dan akan terjadi pada masa akan datang. Jangan pula tertawa diatas kesedihan saudaramu. Bersedihlah saat engkau melihat kesedihan saudaramu dan bantulah ia mengatasi problemnya sehingga tawa bahagia ia rasakan. Allah akan selalu menolongmu saat engkau dapat memberi pertolongan kepada orang lain.
Wallahu a’lamu bi al-Shawab

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA