انا لله وانا اليه راجعون. اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Satu demi satu para tokoh dan ulama’ kita dipanggil menghadap kepada Sang Maha Pencipta alam semesta yaitu Allah SWT. Di dalam Islam keberadaan para tokoh dan ulama itu sangat urgen dan menjadi faktor pendukung bagi kemajuan syiar pergerakan Islam dalam suatu wilayah/daerah dimana mereka bertugas mengemban risalah Islamiyah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Para tokoh dan ulama itu bagaikan cahaya matahari yang senantiasa menyinari gelapnya hati, menerangi pikiran yang sempit dan menerangi lingkungan dengan akhlakul karimah.
Salah seorang tokoh dan ulama kita yang telah dipanggil menghadap kepada Allah adalah KH. Abdullah Mukti, M.Si bin H. Jafar Asyhari hari Rabu, 24 Maret 2021 M/11 Sya’ban 1442 H pukul 21.51 di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur dengan meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Beliau menghembuskan nafas terakhir ketika mengalami perawatan secara intensif atas penyakit lever yang dialami beberapa minggu ini. Sebenarnya pihak keluarga sudah berupaya melakukan ikhtiar terbaik untuk kesembuhan beliau dan sempat dinyatakan membaik beberapa hari terakhir. Tetapi rupanya penyakitnya kambuh lagi yang menyebabkan kondisi fisiknya semakin melemah (ngedrop), akhirnya Allah SWT punya rencana yang lebih indah dengan memanggilnya menuju alam barzakh untuk beristirahat dengan tenang setelah puluhan tahun menjalani rutinitas dakwah yang begitu padat selama almarhum masih hidup.
Di lingkungan masyarakat kampung Rawa Jaya, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur tempat kediaman almarhum KH. Abdullah Mukti dikenal sebagai sosok yang sangat ramah, santun, peduli dan aktif dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Dalam kegiatan yang bersifat keagamaan beliau dipercaya menduduki jabatan sebagai wakil DKM Masjid An Najibah. Aktif mengisi majlis ta’lim, menjadi imam dan penggerak agar para warga ikut memakmurkan masjid dengan kegiatan shalat berjamaah.
Lebih dari itu ternyata beliau adalah pembimbing haji dan umrah untuk wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya. Penulis sendiri pada tahun 2012, juga pernah dibimbing oleh beliau melaksanakan umrah di tanah suci Makkah Al Mukarramah. Selama hayatnya antara dua sampai tiga kali dalam sebulan membimbing para jamaah melaksanakan ibadah umrah. Disamping menjadi pembimbing haji dan umrah, juga dipercaya menjadi penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) untuk wilayah kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

KH. Abdullah Mukti yang merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur juga seorang Qari’ dengan suaranya yang tinggi, merdu dan enak didengar dengan fashahah huruf dan penerapan hukum tajwid yang berbobot sesuai standar yang telah ditetapkan oleh ulama’ qurra’ (ulama yang ahli dibidang qiroat). Ketika menjadi imampun para jamaah benar-benar menikmati bacaan Al Quran yang indah menyentuh hati dan jiwa yang mendengarnya.
Karena demikian besar jasa-jasanya dalam membina umat, para warga, pengurus dan jamaah masjid An Najibah merasa kehilangan dengan sosok beliau yang shalih dan aktif di masyarakat. Sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas jasa-jasanya tersebut banyak sekali para jama’ah yang menyolatkannya hingga jamaah luber penuh sampai sayap masjid An Najibah. Dan yang membuat shalat janazah ini menjadi lebih berkesan dan besar maknanya karena diimami langsung oleh Habib Zein bin Umar Al Aththas pimpinan majlis ta’lim Al Munawwarah Kampung Rawadas, Duren Sawit, Jakarta Timur. Demikian juga ketika proses penguburan di TPU Pondok Kelapa banyak warga/jama’ah yang ikut mengantarkan dengan memberikan untaian doa yang terindah untuk beliau. Dalam pembacaan doa tersebut dipimpin oleh Habib Husein bin Zein Al Aththas pimpinan majlis zikir dalam berbagai kegiatan keagamaan di berbagai tempat yang telah ditentukan.

Akhirnya direktur, pimpinan redaksi dan segenap kru media SinarLIMA (Sinar5News.com) mengucapakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya KH. Abdullah Mukti, M.Si, semoga Allah SWT berkenan mengampuni seluruh dosanya, menerima semua amali shalihnya, kuburnya menjadi taman diantara surga (raudhah min riyadhil jannah) dan kelak Allah tempatkan di surga Firdaus bersama baginda Rasulullah SAW dan keluarga yang ditinggal tetap diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran atas musibah ini. Aamiin (Amr)
Jakarta, 11 Sya’ban 1442 H/25 Maret 2021 M