Sinar5new.com- Lombok- Keprihatinan panjang warga Mandalike yang berjumlah empat desa yang terkenak lansung dengan proyek ITDC sirkuit motor GP masih menyisakan tromatik berkepanjangan. Alasannya, sampai hari ini dari awal tahun pembangunan sirkuit sampai selesai digunakan masih belum tuntas membayar ganti rugi tanah warga.5/10/22
Hari ini empat kepala desa antara lain kepala desa Martak, Sengkol, Sukadane, Kute, mengadakan sangkep dibawah komando koordinator lapangan bapak Parlan bersama warga lainnya untuk menyambut utusan pemerintah dari Menkumham yang akan hadir dilokasi hari Kamis, 6 Oktober sekitar pukul 14.00.wib.
” Hari ini kami sangkep bersama di desa Martak dihadiri langsung oleh empat kepala desa yang merupakan wilayah yang terkenak pembangunan ITDC bersama beberapa warga perwakilan bersiap menyebut kedatangan utusan pemerintah besok siang”. Demikian tutur Parlan selaku juru bicara warga dihubungi media.
Sebagai juru bicara warga Parlan sampaikan, ” kami sudah beberapa kali bolak balik kemenkumham Jakarta mendampingi warga melapor. Dan kali ini adalah kunjungan balasan yang kesekian kalinya kemenkumham turun ke lokasi. Warga ingin penyelesaian jangan hanya janji karena ini sudah terlalu lama”. Tuturnya.
Senada dengan presiden forum kebangsaan Samianto Muthohhar yang juga putra asli Rinjani, ” Di Indonesia banyak wilayah yang terkenak program pusat mulai dari Papua sampai Aceh, di pulau Jawa juga banyak semisal pembangunan jalan tol. Hanya bedanya disana pembangunan baru berjalan semua pembayaran sudah beres dengan warga. Lalu kenapa di Lombok pembangunan sudah selesai bahkan sudah dipakai kewajiban ganti rugi warga belum tuntas “. Ujarnya keheranan.
Lanjut beliau, ” Presiden Jokowi itu sangat profesional, berkarakter, visioner beliau pasti sudah turunkan dananya. Rakyat harus menuntut haknya sampai kapanpun maju terus. Jokowi sudah sering berkunjung ke Lombok dan juga ke Mandalike. Diawal presmian sirkuit juga beliau hadir dan sempat berdialog sama warga memastikan semua harus beres tuntas. Kita dukung warga mendapatkan hak ganti rugi, kebenaran telah datang yang bathil pasti lenyap”. Jelasnya.
Berdasarkan hasil sangkep warga dengan kepala desa setempat jika hari ini masih belum juga dituntaskan kami warga sudah hilang kesabaran karena sudah menunggu bertahun tahun. Maka seluruh warga sekitar akan membelokade wilayah sirkuit motor GP
” Keputusan kami sudah final kita terpaksa memblokade memagari sirkuit sampai dibayarkan hak kami semua warga “. Tutur Parlan menirukan keputusan sangkep warga.
Acara sangat bersahaja, penuh semangat gotong royong antar warga. sangkep berakhir dengan satu tekad bulat bersama ganti rugi harus segera dibayar. Acara sangkep bubar selesai dengan berdoa agar semua berjalan lancar sesuai keinginan warga. (SM)