رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
*Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab*
_Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)_
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
*Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik*
_Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di! atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)_
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
*Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Thaa’atik*
_Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu (HR Muslim).”_
*اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً*
_*”Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang dterima*_
Puasa bukan hanya dimaknai sebagai menahan makan dan minum. Karena kalau nahan makan dan minum aja, yakin deh hampir semua orang pasti bisa. Tetapi lebih dari itu, termasuk menahan diri untuk “tidak makan daging saudaranya sendiri”. Yaitu melakukan ghibah, sibuk bergosip dan membicarakan aib orang lain.
Allah berfirman,
“ *Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yg lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yg telah mati, pasti kalian membencinya.*” (QS. Al Hujurat :12)
Seharusnya kita sangat benci dan bahkan jijik makan bangkai, ini juga yg seharusnya kita rasakan ketika melakukan ghibah.
Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan,
*شبه أكل لحمه ميتًا، المكروه للنفوس [غاية الكراهة]، باغتيابه*
“ *Diserupakan dgn memakan daging mayat saudara karena hal ini dibenci oleh jiwa, (sangat benci) dengan melakukan ghibah.” (Tafsir As-Sa’diy)*
_Dan apabila aib/keburukan yg dibicarakan itu tidak benar, maka perkaranya lebih berat lagi karena merupakan fitnah._
*Masuk 10 hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ini, yuuk mulai tingkatkan lagi ibadah dan tinggalkan ghibah. Jangan sampai pahala yg sudah kita kumpulkan menguap sia-sia karena tak bisa menahan lisan dari membicarakan keburukan orang lain
*Subhaanallah*
*Walhamdulillah*
*Walaa ilaaha illallaah*
*Allahu akbar walaa haulaa walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzim*
*(Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar dan tiada daya dan kekuatan melainkan dengan daya dan kekuatan (pertolongan)Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia).*
*PERCAYALAH*
_*Semoga kita menjadi penyebab baiknya diri dan orang lain*_.
_*Semoga kita senantiasa bersyukur, lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.aamiin*_
*MARI KITA RAIH KEMULIAAN LAILATUL QADAR*
ALQURAN diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur dalam waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Hikmahnya di antaranya: agar Alquran lebih mudah dipahami dan diamalkan. Pun pula agar memudahkan penghafalannya._
PERIHAL turunnya Alquran, Allah menjelaskan seperti yang berikut ini.
*_”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu?”_*
*_”Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”_*
*_”Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”_* (Qs. Al-Qadr ayat 1-5).
DALAM waktu panjang itulah Alquran diturunkan perlahan-lahan agar meresap di hati Rasulullah SAW. Terkadang Alquran turun sebagai tuntunan atau anjuran, terkadang merekam kembali kisah-kisah nabi terdahulu. Terkadang pula merespons pertanyaan atau peristiwa yang terjadi pada masa itu.
RAMADHAN 1441 H/2020 kali ini telah masuk sepuluh hari terakhir. Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan ini terdapat satu malam istimewa, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam Lailatur Qadar merupakan malam yang pada bulan Ramadan yang merupakan malam kemuliaan seribu bulan.
APAKAH yang disebut dengan malam Lailatul Qadar? Adalah malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan Allah kepada orang mukmin yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
TIDAK ada yang tahu pasti waktu datangnya malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam kemuliaan itu datang di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
SEJUMLAH ulama menyebutkan bahwa dirahasiakannya datangnya malam Lailatul Qadar tersebut adalah agar orang beriman kian memperbanyak melakukan amalan di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Orang beriman disarankan menjalankan sejumlah amalan sunah untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar, malam yang keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan itu.
BERIKUT ini adalah beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar yang harus kita ketahui.
*Malam Diturunkannya Alquran.* Ini sesuai dengan firman Allah, *_“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran…”_* (Q.S Al-Baqarah ayat 185). *_”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan”_* (Q.S Al Qadr ayat 1).
*Lebih Baik daripada Seribu Bulan.* Allah berfirman, *_“Tahukah kamu, apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.”_* (Q.S Al-Qadr ayat 2–3).
*Malam Keberkahan.* Allah berfirman, *_”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.”_* (Q.S Al-Dukhan ayat 3-5).
*Para Malaikat Turun ke Bumi.* Allah berfirman, *_“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”_* (Q.S Al-Qadr ayat 4).
*Malam Penuh Ampunan.* Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, *_“Barangsiapa menegakkan salat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”_* (HR. Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).
*Malam Penuh Kebaikan.* Hal itu berdasarkan hadis berikut. *_“Sesungguhnya bulan Ramadan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.”_* (HR. Ibnu Majah).
BERIKUT adalah beberapa amalan pada bulan Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir, yang bisa kita lakukan di rumah untuk meraih kemuliaan Lailatul Qadar
*BETAPA iindah dan hamonis apabila salat subuh bersama keluarga (suami/istri dan atau anak) di rumah saja.*
*_Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni._*
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang meminta maaf. Karenanya maafkanlah aku.