Orang-orang yang mengingat Allah SWT sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka”. (QS. Ali Imran: 191).
Orang yang rajin berzikir akan selalu merasakan aman dalam kehidupannya sedangkan orang yang mengabaikan Zikrullah –walaupun aman– selalu merasa takut dalam menjalani kehidupannya.
Zikurullah menjadikan orang aman dari segala ketakutan, aman dari segala kegelisahan, aman dari semua kesedihan dan aman dari godaan setan yang terlaknat.
Orang yang mengabaikan zikrullah, hatinya akan gelisah, kering tak menentu arah, kekayaan yang dimiliki hanya akan terasa menjadi beban, kesuksesan yang dicapainya akan membuat hatinya semakin jauh dari rasa aman.
Orang yang berzikir akan terlihat dari wajahnya yang bereseri-seri, tergambar dari perilakunya yang perduli kepada semua makhluk Allah, sayang kepada mereka yang papa, cinta kepada orang sebaya, mendahulukan mereka yang memerlukan –bahkan—dari dirinya sendiri.
Orang yang berzikir berarti tidak egois, tidak mau menang sendiri, tidak membiarkan manusia lain menderita dan tersakiti oleh ucapan maupun oleh tingkah lakunya. Orang yang berzikir berarti perilakunya selalu memberi rasa aman, senantiasa menuangkan air-air kesejukan, tidak membakar semangat orang lain untuk melakukan pembangkangan baik kepada dirinya ataupun untuk orang lain ataukah kepada Allah Rabbul Izzati.
Zikir berarti mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau makna yang lain adalah berdoa kepada Allah. Mengingat Allah dimanapun, kapanpun adalah wujud zikrullah yang sebenarnya.
Imam an-Nawawi mengatakan bahwa berdzikir adalah suatu amalan yang disyari’atkan dan sangat dituntut di dalam Islam. Ia dapat dilakukan dengan hati atau lidah. Afdhalnya dengan kedua-duanya sekaligus. Sedangkan dalam pandangan Imam Al-Qurthubi beliau berkata bahwa asal usul makna dzikir adalah adanya kesadaran batin dan keinsafan hati terhadap sesuatu yang menjadi objek kesadaran.
Lain lagi dengan al-Syaikh Sayyid Sabiq, menjelaskan bahwa dzikir atau mengingat Allah ialah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih atau mensucikan Allah, memuji dan menyanjungNya, menyebut kan sifat-sifat kebesaran dan keagungan serta sifat-sifat keindahan dan kesempurnaan yang telah dimilikiNya.
Kehidupan umat Islam di zaman akhir seperti sekarang ini, ramai manusia yang lalai dari pada mengingati Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan kesibukan kerja dan kesibukan mencari duniawi. Dan kalaupun dilakukan ia hanya untuk ditunjukkan pada khalayak ramai yang jauh dari pada mengingati Allah Azza Wajalla.
Zikrullah yang di lakukan dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, akan banyak memberi manfaat di dalam kehidupan manusia itu sendiri. Antara manfaat berzikir ialah
Zikrullah Dapat Mendatangkan Ketenangan Jiwa. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Ra’d, ayat 28: Artinya:”orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. al-Ra’d : 28).
Zikrullah Sebagai Ubat Untuk Menghilangkan Sifat Lupa. “Dan Berdzikirlah menyebut Rabbmu jika kamu lupa”. (QS Al Kahfi: 24).
Orang yang senantiasa berzikir akan selalu diingat dan disebut oleh Allah SWT. Seperti firmanNya dalam surah al-Baqarah:152 “Oleh karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”.
Zikrullah wujud kesyukuran hamba kepada Allah SWT. Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai keturunan Adam, sesungguhnya apabila kamu berdzikir kepada-Ku, maka kamu sungguh telah bersyukur kepadaKu, dan apabila kamu lupa tidak berdzikir, maka kamu telah kufur kepada-Ku” (HR.Thabrani).
Zikrullah termasuk perkara yang paling Agung di sisi Allah SWT . seperti dalam firmanNya, surah Al-Ankabuut:45, “Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah SWT Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Orang yang berzikir akan memperoleh derajat yang tinggi disisi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku khabarkan kepada kalian amal yang paling baik bagi kalian, paling suci di hadapan penguasa kalian, paling tinggi dalam derajat kalian, lebih bagus dari pada infaq emas dan perak kalian, serta lebih baik dari pada kalian berperang sehingga kalian membunuh mereka atau mereka membunuh kalian?”. Para sahabat menjawab : “Mau ya Rasulullah”. Rasulullah saw bersabda kembali: “Dzikir kepada Allah” (HR. Turmudzi).
Dzikrullah merupakan ruh dalam ibadat manusia kepada Allah SWT. seperti Firman Allah dalam Surah Thoha,14: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
Dari ketujuh manfaat zikrullah tersebut dapat dilihat bahwa betapa tinggi dan agungnya tempat dan balasan Allah bagi mereka yang terus-menerus berzikir kepadaNya, derajat yang tinggi diperuntukkan bagi mereka yabng terus istiqamah dalam mengingatNya. Motivasi dan anjuran selalu membasahi lidah dengan zikrullah dalam al-Hadits banyak sekali kita temuia antaranya ialah;”Hendaklah lidahmu dibasahi dengan zikrullah Subahanhu Wa Ta’ala”.