Sinar5news- Jakarta- Gebyar perayaan hari santri nasional yang berpusat di yayasan MirajuSibyan Cakung Jakarta Timur berlangsung meriah. Berbagai lomba yang dilombakan panitia sejak tanggal 22 – 26 Oktober dengan puncak acara Sabtu malam Minggu 26 Oktober.
Hari santri nasional yang dipadukan dengan Haul pendiri NWDI,NBDI dan NW pahlawan Nasional Sulton Aulia Syekh Tuang Guru Zainuddin Abdul Majid berlangsung sholat Magrib berjamaah sampai pukul 24.00 wib.
Acara diawali dengan sholat magrib berjamaah dilanjutkan dengan bacaan Hizib oleh peserta haul yang terdiri dari jamaah majlis ta’lim dan tarekat Hizib, alumni, santri, wali santri dan masyarakat sekitar. Hadir mengikuti gebyar malam hari santri sekitar 3000 jamaah dari segala macam kalangan.

Dalam pembukaan yang inspiratif pimpinan yayasan Tuan Guru Suhaidi sampaikan bahwa bersyukur atas terlaksananya hari santri dan haul Maha guru kita pendiri NWDI, NBDI dan NW.
” Sy ucapkan trimakasih yang hadir dari semua penjuru Jakarta bahkan ada yang dari rombongan Majlis Gabus Bekasi. Luar biasa santri adalah benteng NKRI yang berjuang memerdekakan merah putih hari ini kita rayakan bersama”. Terangnya.
Lanjut beliau; ” Santri berawal dari kata sya yang bermakna Salima Tunduk patuh taat selamat. Jadi santri mesti patuh terhadap perintah guru “. Jelasnya.
Sementara salah satu tokoh santri yang memberikan Orasi pada acara hari santri ini adalah kang Ridwan Kamil selaku calon Gubernur DKI periode kali ini. Beliau bercerita bahwa dirinya adalah santri.
” Saya juga dari keluarga santri, kakek saya KH.Muhidin panglima Hizbullah berperang di Subang Purwakarta, anak kedua Sahid bertempur di Bandung. Zaman PKI kakek saya dibunuh oleh PKI. Nasehat kakek saya Jaga agama bela negara. Inilah yg saya lakukan sekarang”.Ungkapnya.
Orangtua saya seorang guru ketua DKM di kampung sering di ajak ke matrial beli keramik, semen. Itulah kemudian inspirasi saya jadi arsitek lulus ITB. Bekerja 7 tahun di luar negri. Dipanggil negri menata daerah sendiri. Karena Hubbul Wathon minal iman.
Wasiat orgtua jgn berhenti membangun masjid. Sampai skrg sdh bangun 70 masjid. Yang terjauh di Gaza. Masjid yg terunik masjid gempa gunung merapi di Jogja”. Tutur beliau disambut decak kagum para hadirin.
Kang Emil selalu berpedoman dengan nasehat ibunya dalam segala aktivitas ada 5 perkara lima perkara nasehat ibunya :
1. Kekuasaan niatnya harus ibadah
2. Kekuasaan pemimpin itu hanya sementara tetap rendah hati
3. Pemimpin itu bermanfaat untuk sekeliling orang lain
4. Pemimpin itu harus adil. Menempatkan sesuatu sesuai takaran
5. Pemimpin itu ingat surat Al-Ma’un Ingat parkir miskin “. Jelasnya.
Demikian orasi singkat berbagi cerita dengan para santri dan jamaah di acara hari santri nasional pondok pesantren Nahdatul Wathon jakarta.
Acara ini Disport oleh Aqua bekerjasama dengan Forum Kebangsaan, Santri Muda Nusantara, PRJ relawan Ridho. Berlangsung semarak penuh cinta. ( Red)