PENGERTIAN AL-QAWAID DAN AL-KHAMSAH

PENGERTIAN AL-QAWAID DAN AL-KHAMSAH

Penulis : Angles Firnanda

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Semester 1, STAI AL-AQIDAH AL-HASYIMIYYAH JAKARTA

Sinar5News.Com – Jakarta – Sebagai umat islam, kita harus mengetahui dasar-dasar hukum, prinsip-prinsip serta kaidah-kaidah yang benar,dalam menyikapi berbagai masalah. Dalam pembahasan fiqh, terdapat bermacam-macam kaidah.

Adapun kaidah-kaidah yang dibentuk para ulama’ pada dasarnya berpangkal dan menginduk kepada lima kaidah pokok. Kelima kaidah pokok inilah yang melahirkan bermacam-macam kaidah yang bersifat cabang. Sebagian ulama’ menyebut kelima kaidah pokok tersebut dengan istilah al qawa’id al-khamsah (kaidah-kaidah yang lima).

1. Pengertian Qawaid Fiqhiyyah

Dalam pengertian ini ada dua terminologi yang perlu dijelaskan terlebih dahulu, yaitu qawaid dan fiqhiyah. Kata qawaid merupakan bentuk jama’ dari kata qaidah, dalam istilah bahasa Indonesia dikenal dengan kata ‘kaidah’ yang berarti aturan atau patokan, dalam tinjauan terminologi kaidah mempuyai beberapa arti.

Dr. Ahmad asy-Syafi’I menyatakan bahwa kaidah adalah:

القضايا الكلية التى يندرج تحت كل واحدة منها حكم جزئيات كثيرة

“Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan hukum juz’i yang banyak”

Sedangkan secara terminologi fiqh berarti, menurut al-Jurjani al-Hanafi:

العلم باالحكام الشريعة العملية من ادلتها التفصلية وهو علم مستنبط بالرأي واالجتهاد ويحتاج فيه الى النظر والتأمل

”ilmu yang menerangkan hukum hukum syara yang amaliyah ang diambil dari dalil- dalilnya yang tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan”

Dari uraian pengertian diatas baik mengenai qawaid maupun fiqhiyah maka yang dimaksud dengan qawaid fiqhiyah adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Tajjudin as-Subki:

االمر الكلى الذى ينطبق على جزئيات كثيرة تفهم احكامها منها

“Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak yang dari padanya diketahui hukum-hukum juziyat itu.

Menurut Musthafa az-Zarqa, Qowaidul Fiqhyah ialah : dasar-dasar fiqih yang bersifat umum dan bersifat ringkas berbentuk undang-undang yang berisi hukum-hukum syara’ yang umum terhadap berbagai peristiwa hukum yang termasuk dalam ruang lingkup kaidah tersebut.

2. Pengertian Al-Qawa’id Al-Khamsah (Lima Kaidah Asasi )

Kaidah-kaidah yang dibentuk para ulama’ pada dasarnya berpangkal dan menginduk kepada lima kaidah pokok. Kelima kaidah pokok inilah yang melahirkan bermacam- macam kaidah yang bersifat cabang. Sebagian ulama’ menyebut kelima kaidah pokok tersebut dengan istilah al qawa’id al-khams (kaidah-kaidah yang lima).

Kelima kaidah tersebut sangat masyhur di kalang madzhab al-Syafi’i khususnya dan dikalangan madzhab-madzhab lain umumnya, meskipun urutannya tidak selalu sama.

Kelima kaidah tersebuat adalah:

a. Segala Sesuatu Itu Tergantung Pada Tujuannya

b. Keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keraguan.

c. Kesulitan itu menarik pada kemudahan

d. Kemadlaratan itu harus dihilangkan

e. Kebiasaan dapat dijadikan suatu hukum

 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA