Sinar5news.com – Sebagai individu yang beragama tentunya berdoa bukan lagi menjadi suatu hal yang asing bagi kita, Bahkan hal tersebut akan secara spontan mengalir dalam setiap kegiatan terlebih ibadah.
Dalam konteks islam saat kita membahas mengenai habituasi doa tentunya kita akan menemukan ragam jenis istilah dari doa seperti Hizib, Ratib, Wirid, Tarekat dan lain sebagainya. Doa dan amalan hizib merupakan sebuah ibadah bahkan juga inti dari ibadah tersebut. Berupa rangkaian perbuatan, bacaan yang harus dikerjakan dalam ibadah.
Doa dan amalan hizib mengandung fadhilah dan khasiat yang luar biasa. Biasanya doa dan amalan hizib ini adalah kumpulan ayat-ayat Alqur’an, dzikir dan doa yang dipilih dan disusun oleh ulama salafush shalih yang termasyhur sebagai waliyullah (Kekasih Allah).
Hanya saja yang membedakan setiap doa dan amalan hizib antara lain asrar (tujuan tersembunyi) yang terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits, yang sesuai dengan karakter Wali sang penyusun.
Sementara, kandungan dalam doa dan amalan hizib terdapat banyak sirr (rahasia) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, seperti kutipan ayat yang isinya terkadang seperti tidak terkait dengan rangkaian doa sebelumnya padahal yang terkait adalah asbabun nuzul-nya
Berbeda dengan doa-doa pada umumnya yang kita kenal,secara kuantitas hizib cenderung lebih panjang, karena berisi kumpulan doa-doa yang dinukil dari Al-Quran, Hadist dan lain -lain.
Salah satu hizib sebagai produk ulama dunia yang umum tersebar dikalangan masyarakat ialah Hizib Nahdlatul Wathan yang disusun oleh seorang ulama asal NTB, Indonesia yakni Shulthonul Awlia Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang juga merupakan Pahlawan Nasional.
Terlepas dari koridor spiritual, Hizib Nahdlatul Wathan akan menjadi sebuah pembahasan yang menarik untuk dikaji. Pasalnya, dalam hizib Nahdlatul Wathan tidak hanya terdapat unsur-unsur spiritual melainkan juga historis, psikologis, politik dan lain sebagainya.
Hal ini ditandai dari banyaknya bahasan serta kajian dari hizib Nahdlatul Wathan yang kemudian selain itu juga banyak kisah-kisah historis terkait dengan pengalaman dan penerapan hizib Nahdlatul Wathan dalam kehidupan masyarakat, seperti yang mungkin sering kita dengar ialah hadirnya hizib Nahdlatul Wathan sebagai senjata sekaligus penenang di masa jajahan jepang.
Kehadiran Hizib Nahdlatul Wathan ditengah masa jajahan jepang ini menjadi energi positif yang kemudian menjadi spirit sehingga hal ini diakui dan dirasakan oleh para penjajah. Hal ini dibuktikan oleh datangnya para tentara jepang yang berulang kali bermaksud menutup madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah pada masa itu.
Dalam pengamalannya Hizib Nahdlatul Wathan biasa memerlukan waktu sekitar 1 jam, tentunya secara kuantitas hizib cenderung lebih panjang ketimbang doa pada umumnya serta waktu pembacaanya pun lebih fleksibel.
Dengan demikian tentunya hizib Nahdlatul Wathan dapat dikatakan sebagai paket lengkap dalam penerapan dan pembiasaan doa yang kemudian sangat dianjurkan kepada para santri serta jamaahnya.