Sinar5news – Jakarta- Pemilihan kepala daerah hal yang lumrah kita adakan setiap 5 tahun sekali. Tentu, sebagai warga negara yang menginginkan jalannya pemerintahan yang jujur adil dengan konsep melayani. Perlu hadirkan pemimpin yang visioner, bermoral Rekam jejaknya bersih. Siap menjadi teladan merasakan amanat penderitaan rakyat. Sedikit catatan refrensi tokoh dunia hal Pemilukada :
1. Ali bin Abi Thalib ra
” Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik.”
2. Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim)
Setidaknya ada 3 (tiga) cara dalam mempertimbangkan pilihan:
• Jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.
• Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik.
• Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.
3. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor)*
“Jika anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah & anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak anda. Tapi ingat jika anda & jutaan yang lain tidak ikut pemilu maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan.”
4. Recep Toyyib Erdogan
Jika orang Baik tidak ikut terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya.
5. Necmetti Erbakan
Muslim yang tidak peduli Politik akan di pimpin oleh Politikus yang tidak peduli kepada islam.
6. Samianto ( Presiden Forum Kebangsaan )
Memilih pemimpin imam Yang memiliki komitmen mendengarkan warganya tegak lurus bersama warga bangsa berdiri diatas dan untuk semua. Memberikan keteladanan. Memperjuangkan hak publik diatas kepentingan kelompok dan golongan. Menegakkan hukum dengan adil. Mengembalikan harta korupsi kepada negara.
Jangan tidak ikut Pilkada Kejahatan akan timbul tatkala orang baik semua pada DIAM. Tugas kita menyuarakan kebaikan dan kebenaran. Bukan ikut aktor politik yang merebut kekuasaan mengorbankan rakyat dan pendukungnya. ( SM)