Sekolah Dasar Islam Nahdlatul Wathan (SDI NW) Jakarta adalah salah satu lembaga pendidikan yang menjadikan metode pembiasaan sebagai alternatif untuk mempercepat penanaman pengetahuan bagi siswa. Dengan terus mengulang-ulang satu kegiatan menjadikan siswa secara tidak sadar menghafal dan mampu menerapkan sendiri apa yang telah diajarkan.
Adapun proses pembiasaan itu berawal dari peniruan. Para siswa meniru apa yang dilihat dan didengar, selanjutnya proses peniruan yang dilakukan secara terus menerus menjadi pembiasaan yang melekat pada diri peserta didik dan menyatu tertanam dalam prilaku sehari-hari.
Seperti itulah gambaran proses yang diterapkan di SDI NW Jakarta, maka tak heran kalau siswa kls 1 dan 2 sudah mampu menghafal surat-surat panjang juz 30. Karena hal itu terus dibiasakan baca secara berulang-ulang setiap pagi.
Bukan saja dalam hafalan qur’an, pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan B. Arab pun tidak lepas dari metode pembiasaan. Usai doa pagi para siswa mengulang-ulang hafalan kosa kata B. Arab yang sudah dikemas dalam bentuk lagu. setelah itu mereka dibawa kemasjid untuk praktik shalat. Hal ini terus dibiasakan bagi para siswa, sehingga mereka mampu memahami dan menghafal secara tidak sadar.
” Segala yang dibiasakan akan jadi pembiasaan yang akan tertanam dalam karakter siswa. Apalagi proses pembiasaan itu dilakukan bersama-sama dengan semua teman dalam satu kelas, kebersamaan itu memunculkan mahnit yang akan saling tarik menarik antara yang satu dengan yang lainnya. Siswa yang tidak semangat menjadi semangat karena melihat dan mengikuti teman-temannya yang semangat. Sekarang saya sudah terasa enak dan senang dalam membimbing siswa, karena mereka sudah terbiasa terhadap pembiasaan yang sudah dibiasakan.” terang Akhi Ramli selaku pembimbing dan guru di kls 2, 3, 5 dan 6 SDI NW Jakarta.