Latar belakang Khawarij dan Murjiah

Latar belakang Khawarij dan Murjiah

Oleh : Novi Aisah (231100003)
Mahasiswa semester II STAI Al AQIDAH Al HASYIMIYYAH JAKARTA

Sinar5newa.com – Khawarij pada awal mulanya merupakan sekte yang muncul karena ketidaksetujuan keputusan
Ali, karena Ali menerima Tahkim, Sehingga pada akhirnya sekte tersebut keluar dari kelompok Ali.

Aliran Khawarij ini mempunyai doktrin-doktrin pokok yang sifatnya terlalu radikal
sehingga memusuhi semua pihak dan tidak mau diatur. Pada akhirnya doktrin doktrin ini terpecah belah karena perbedaan pandangan terhadap suatu masalah. Sedangkan murji’ah
adalah sekelompok atau segolongan yang menunda- nunda keputusan mengenai suatu masalah perselisihan seperti khilafah. Misalnya, ketika manusia menghadap Tuhan maka latar belakang
kemunculan aliran murji’ah ini adalah ketidaksetujuan dengan pendapat kaum khawarij yang menghukumi kafir orang orang yang menyetujui Tahkim.

Khawarij merupakan aliran yang cenderung memandang dosa besar sebagai kesyirikan dan menganggap bahwa pelaku dosa besar secara otomatis keluar dari agama Islam.

Mereka sering mengambil sikap radikal yang dimana jika ada pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang mereka anut. Khawarij juga dikenal karena sikap ekstrem mereka dalam menilai orang lain dan cenderung menggunakan kekerasan sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka.

Sedangkan murji’ah kebalikannya, aliran ini cenderung memandang bahwa seseorang yang melakukan dosa besar tidak secara otomatis mengeluarkan seseorang dari agama Islam, danstatus keislaman seseorang tetap terjaga meskipun melakukan dosa besar. Mereka menekankan pentingnya rahmat dan ampunanAllah dalam menentukan nasib akhir seseorang, sehingga cenderung bersikap lebih toleran terhadap perbedaan pendapat dan perbuatan dalam masyarakat.

Aliran Khawarij ini muncul karena sekte/kelompok pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan Ali karena tidak sepakat terhadap Ali yang menerima arbitrase/tahkimdalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M dengan kelompok bughat (pemberontakan) Mu’awiyah bin Abi Sufyan mengenai persengketaan khilafah.116 Kelompok Khawarij awal mulanya memandang Ali dan pasukannya berada pada pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang telah dibai’at mayoritas umat islam, sementara Mu’awiyahberada pada pihak yang salah karena memberontak kepada khalifah yang sah.Setelah keluarnya sekte tersebut maka muncul lah sekte-sekte kecil yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat sehingga menimbulkan perpecahan.

Aliran Murji’ah pada awalnya bersumber dari doktrin dan sekte-sekte kecil irja atau arja’a yang disebabkan karna banyak persoalan, seperti persoalan politik maupun teologis.Contohnya persoalan khilafah yang menyebabkan perpecahan setelah wafatnya Khalifah Ustman bin Affan. Kemudian muncul lah golongan Syi’ah yang menyebabkan perpecahan ini semakin kuat karena kaum khawarij dan Syi’ah ini merupakan dua golongan yang saling bermusuhan sama-sama menentang kekuasaan Bani Umayyah.

Kaum khawarij menentang dinasti ini karena memandang bahwa dinasti Bani Umayyah ini menyeleweng dari ajaran-ajaran agama Islam. Sedangkan Syi’ah , memandang bahwa mereka merampas kekuasaan Ali dan keturunannya. Kemudian munculah aliranmurji’ah yang bersikap netral dan tidak mau ikut campur persoalan pertentangan keduanya. Pemikiran murji’ah pertentangan tersebut tidak keluar dari jalan yang benar dan tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam .Sehingga murji’ah tidak mengatakan siapa yang sebenarnya salah dan lebih baik menunda(arja).

Maka dari itu kaum murji’ah tidak mau ikut campur dalam pertentangan yang terjadi pada saat itu dan memilih untuk diam serta menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidak kafirnya orang orang yang bertentangan itu kepada Tuhan.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA