Sinar5news– Bandung- Kunjungan silaturahim komisaris PT. Yodya Karya yang merupakan ketua harian Masyarakat Cinta Masjid Indonesia ( MCMI) Didi Apriadi ke PT.SAS dalam rangka melihat dan mendengar lebih dalam terhadap kehebatan karya asli anak bangsa mengenai berbagai perlengkapan perang di antaranya tank, roket, dron dll yang juga diminati banyak negara asing di semua benua. 20/6/24.
Untuk mengawal keberlanjutan dan pengembangan alutsista buatan anak bangsa, upaya mencintai produk dalam negri yang secara kualitas bahkan lebih baik dan unggul di bidangnya, serta lebih murah. Keberadaan karya anak negri harus didukung oleh kebijakan good will pemerintah pusat, untuk menggunakan produk dalam negri sebagai bentuk dukungan nyata kemajuan industri dalam negri.
PT. SAS ahli dalam perancangan, reparasi mesin keperluan khusus dan umum, melayani pesanan, digawangi oleh ahli engineering lulusan berbagai negara maju dunia, yang telah berpengalaman bekerja di bidangnya pulang ke tanah air hanya panggilan jiwa ingin mengabdi untuk merah putih. Tidaklah heran ketika kami memasuki ruang kerja beliau lansung disambut oleh bentangan merah putih di tembok ruangan utama.
” Kami disini semua kembali hadir untuk merah putih. Dari awal kami tancapkan kibarkan merah putih ini sebagai bukti cinta kami pada negri. Walaupun terkadang seiring waktu sering kami merasa tidak dihargai karena disini kami mampu berbuat lebih baik lebih unggul tapi tidak jarang pesanan malah jatuh ke Nagara orang. Padahal dengan kwalitas kita yg lebih unggul harga lebih murah . Saya tidak habis pikir. Bagaimana industri dalam negri mau maju jika negara masih mengabaikan produk sendiri “. Tutur salah satu personil yang sudah puluhan tahun bekerja di industri luar dengan gaji ratusan juta perbulan.
Lanjut beliau, banyak negara asing datang kemari untuk menanyakan hasil buatan kita Prancis, Rusia, china, Belgia dll. Bermaksud sering dan kaget Indonesia mampu. Dunia tercengang hanya kita belum didukung penuh oleh negara. Tuturnya.
Didi Apriadi selaku ketua rombongan beserta tamu lainnya yang mendampingi tercengang atas hasil karya anak negri yang belum digunakan secara berkelanjutan oleh negri, malah cendrung memilih produk luar yang lebih mahal dan kwalitas kurang.
Didi optimis melihat visi besar presiden Prabowo yang akan menjadikan bangsa berdiri di kaki sendiri, tidak mau didikte oleh negara asing. Akan melanjutkan program presiden sebelumnya adalah angin segar untuk maju berdaya saing terkhusus dalam tekhnologi persenjataan.
Selogan mencintai produk bangsa sendiri yang selalu digaungkan oleh presiden Jokowi masih pada dataran semboyan dan yel yel pada setiap rapat dan diskusi. Padahal presiden Jokowi selalu perintahkan kepada semua kementerian untuk belanja memakai prodak lokal yang berkualitas bagus.
Kita akan dorong ke depan tutur Didi, saya yaqin presiden Prabowo sebagai prajurit sejati yang sangat visioner, negarawan akan mendukung penuh industri pertahanan yang digagas dan dikembangan anak bangsa. Beliau dikenal luas masyarakat sebagai jendral tegas, cerdas, yang sangat kesatria untuk mengangkat harkat martabat bangsa bahwa merah putih hebat dan kita mampu bersaing dengan negara maju dalam semua bidang.
Selepas rombongan berbincang di suguhi soto Betawi kombinasi Sunda sambil mendengar pemaparan hasil karya besar PT. SAS. Kemudian kami diajak berkunjung ke ruang laboratorium dan Produksi di Gede Bage tempat rancang bangun dikerjakan. ( red )