Keseruan Media Gathering BI Sulut Eksplor Keindahan Alam Bangka

Keseruan Media Gathering BI Sulut Eksplor Keindahan Alam Bangka

Sinar5news.com – Jakarta – Media Gathering sudah menjadi agenda rutin tahunan yang digelar oleh Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut). Pertemuan bersama para Jurnalis ekonomi ini, tidak hanya menjadi wadah diskusi positif terkait perekonomian. Namun memberi kesempatan untuk mengeksplore keindahan tempat wisata. Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan pariwisata Sulut. Salah satunya mengunjungi Pulau Bangka, yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang.

D.ua kapal besar yang masing-masing berkapasitas 20 hingga 25 orang, membawa rombongan peserta Media Gathering Bank Indonesia Sulut. Rombongan berangkat dari Dermaga Paradise Resort menuju Bastianos Bangka Dive Resort yang terletak di Pulau Bangka, Desa Lihunu, Kecamatan Likupang Timur.

Selama 30 menit berlayar, mata dimanjakan dengan pemandangan indah. Hamparan lautan biru dengan ragam biota didalamnya, hingga hijaunya Gunung Lokon, Gunung Dua Sudara dan Gunung Kelabat, menjadikan perjalanan laut begitu menyenangkan.

Pulau Bangka sendiri, merupakan pulau yang dikelilingi oleh empat desa. Yakni, Desa Kahuku, Desa Ehe, Desa Libas dan Desa Lihunu itu. Pulau yang indah itu merupakan bagian dari KEK Likupang. Tak ayal, keberadaanya menjadi favorit wisatawan. Baik yang domestik maupun mancanegara. Lebih dari delapan resort dibangun di Pulau tersebut. Antara lain, Bastianos Bangka Dive Resort, Coral Eye, Bluebay Divers Bangka, Nomad Divers Bangka, Mimpi Indah Resort, Ivory Resort, dan Sea Souls Dive Resort. Semua resort tersebut memiliki fasilitas yang berstandar internasional, aman dan nyaman. Hal itu, menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah dalam menarik investor untuk memajukan pariwisata, yang kini menjadi nadi perekonomian Sulut.

Berada di lokasi strategis, keindahan Pulau Bangka menjadi magnet bagi setiap pengunjung. Hal itu pun diakui Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat. Dia menuturkan, Sulut memiliki banyak potensi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain. Tinggal bagaimana menjadikan potensi tersebut menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. “Semua destinasi wisata yang ada di Sulut, khususnya Pulau Bangka menyuguhkan keindahan yang luar biasa. Apalagi keindahan bawah lautnya. Terumbu karang yang indah, pantainya yang bersih. Ini luar biasa, ” pujinya yang saat itu didampingi Kepala Devisi Perumusan Implementasi Kekda BI Sulut Fernando Butar-Butar dan Wartawan Senior Pieter Gero.

Arbonas yang saat itu ikut menyelam, mengaku menemukan surga kecil di dalam lautan Pulau Bangka. Air yang jernih, berbagai jenis iklan, hingga terumbu karang . Semua keindahan tersebut membuatnya tak ingin cepat kembali ke permukaan. Menurutnya, pengalaman menyelam di Pulau Bangka sangat mengesankan. Bawah lautnya sangat indah. Terjaga dan masih segar. Ini surga bagi para divers yang akan berkunjung.

Dia pun berharap, kedepannya keindahan pariwisata Sulut ini bisa lebih tereksplore dan pengunjungnya semakin banyak. Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan Wisata Pulau Bangka, pihaknya mengumpulkan pelaku UMKM yang ada di sekitaran Pulau Bangka. Untuk mendorong terciptanya produk UMKM berkualitas yang bisa memenuhi standar kebutuhan para wisatawan yang datang. “UMKM adalah elemen penting dalam menggeliatkan pariwisata. Pariwisata akan tumbuh jika didukung oleh UMKM. Sehingga kami rutin mengadakan pertemuan dengan pelaku UMKM lokal sebagai langkah menyatukan presepsi terhadap produk yang akan dibuat, agar sesuai standar yang dibutuhkan. Keberadaan UMKM ini sangat penting untuk pengembangan tempat wisata,” ungkap Lelaki Berdarah Batak tersebut.

Di sisi lain, salah satu pelaku UMKM asal Desa Lihunu Rinal G membeberkan, keterbatasan listrik masih menjadi kendala untuk memajukan produk UMKM di sekitaran Pulau Bangka. Dia membeberkan, jika listrik di Pulau Bangka hanya menyala dari Pukul 18.00 Wita hingga Pukul 01.00 Wita. “Usaha saya adalah membuat dayung perahu. Satu hari bisa buat lima sampai enam dayung. Karena prosesnya masih manual. Kami disini menggunakan genset. Jadi harus hemat solar. Ini menjadi kendala yang kami hadapi, “akunya.

Lanjutnya, semua dayung yang diproduksinya dibawa ke Kota Bitung untuk dijual. ” Saya jualnya di Bitung. Rp40 ribu satu dayung. Produksinya masih terbatas karena saya pakai sekap kayu yang manual. Saya punya mesin tapi kalau siang listriknya tidak ada,” bebernya.

Lelaki asal Sangihe itu pun berharap, pemerintah bisa segera memasok listrik di kawasan Pulau Bangka, agar mempermudah usaha para UMKM. “Kami berharap pembangkit listrik akan secepatnya dibangun. Agar kami, warga yang ada di sekitaran Pulau Bangka tidak lagi menggunakan genset, “harapnya.

Pengakuan yang sama juga diutarakan Manajer Bastianos Bangka Dive Resort, Mina. Dia mengatakan, untuk mengoperasikan resort, pihaknya bisa menghabiskan 120 liter solar per hari. “Resort ini ada 29 kamar. Kalau tamunya banyak semua listrik kami nyalakan. Satu hari bisa habis 120 liter solar. Kami punya tiga genset, dua diantaranya terus beroperasi 1×24 jam. Yang satu akan dipakai jika semua ruangan terpakai,” katanya.

Wanita Asal Negeri Jiran Malaysia itu membeber, sebelum pandemi banyak Wisman yang datang, bahkan tinggal dalam waktu yang lama. Sebagian besar dari Wisman, senang melakukan diving dan snorkling. “Sebelum pamdemi ada banyak turis yang datang. Mereka biasanya diving. Tapi sekarang karena masih pandemi tetap ada yang datang tapi tidak seperti sebelumnya. Kami berharap, tahun ini keadaan akan kembali pulih,” katanya penuh harap.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada pihak BI Sulut yang sudah menyelenggarakan kegiatan di Bastianos. Dia mengaku kedatangan peserta Media Gathering BI dan Pertemuan UMKM yang digagas BI sangat membantu memberdayakan pekerja lokal. “Saya berterima kasih kepada BI yang sudah memilih tempat ini. Di masa sekarang, saat tamu masih belum stabil, kegiatan seperti ini sangat membantu, ” kuncinya.

Setelah enam jam beradadi Pulau Bangka, pukul 13.30 WITA rombongan Gathering BI kembali ke tempat penginapan di Casabaio Paradise Resort.

Di sela Media Gathering, BI Sulut mengadakan lomba foto yang diikuti oleh para jurnalis peserta Gathering. Foto yang dilombakan harus memperlihatkan keindahan Pulau Bangka dan kondisi perekonomian disekitarnya. Dengan melibatkan Stenly Pontolawokang selaku Kontributor Foto Nasional Geografi, sebagai juri. Dari 54 karya foto yang masuk, juri menentukan tiga pemenang dengan hasil foto terbaik dari semua yang baik. Ketiga pemenang tersebut mendapatkan hadiah yang fantastis, mulai dari Laptop, Tablet hingga Handphone.

Laporan: Ayurahmi Rais, Likupang, Minahasa Utata.

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA