Sinar5news.com – Selong – Persoalan air yang sering menjadi masalah disaat musim kemarau di Lombok Timur bagian selatan akan segera teratasi dengan berbagai program yang diturunkan Kabid Cipta Karya baik berupa pembuatan sumur Bor maupun pembuatan tower air di Sumur Tutuk Jerowaru.yang akan disalurkan sepanjang 12 km dari tutuk sampai Sekaroh.
Meskipun dari hasil analisanya sumur tutuk akan mengeluarkan air 5 liter per detik, tetapi tetap akan dimamfaatkan untuk kepentingan masyarakat, terutama untuk mewujudkan cita-cita dan harapan Bapak Bupati agar masyarakat dibagian selatan tidak kekuraangan dengan air.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR(Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat(NTB) Ma’arif menjelaskan pengerjaan tower sumur tutuk Kecamatan Jerowaru Lombok Timur sudah mencapai 95 persen.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan melakukan uji pungsi dari pengerjaan pendistribusian air sumur tutuk kewilayah 4 desa yang ada dikecamatan Jerowaru sampai dengan hutan sekaroh,” Ungkap Kabid Cipta Karya Ma’arif.
Dari kajian analisa yang dilakukan debit air yang bisa dialirkan sumur tutuk hanya sekitar 5 liter perdetik, dan panjang pipa yang akan menyalurkan air dari tutuk ke sekaroh mencapai 12 kilometer.dengan anggaran Rp.4 milyar.
“Spek mesin yang dipakai untuk menyalurkan air sumur tutuk ke wilayah sekaroh adalah tiga pase debit yang bisa dibawa 15 meter kubik per jam kekuatannya 60 haigth,kita tidak berani lebih dari itu,” paparnya.
Ia juga menambahkan uji pungsi Insya Allah akan kita lakukan akhir Februari atau awal Maret mendatang, uji pungsi yang dimaksudkan adalah mencoba untuk mengalirkan air dari sumur tutuk sampai kerumah-rumah penduduk yang ada di wilayah sekaroh.
Ma’arif juga menambahkan pihaknya pada tahun ini kembali mendapatkan dana Rp.1 milyar untuk sambungan pipa yang akan masuk kerumah-rumah penduduk yang di empat Desa yang menjadi sasaran dari program tersebut.
“Pipa yang dipakai untuk menyalurkan air tersebut mulai dari 6 in,4 in, 3in dan 2,5in sehingga kita akan memberikan tekanan, dia tidak stagnan jadi dari pipa besar,sedang terus ke pipa yang kecil-kecil sehingga semakin kehilir semakin keras tekanan airnya,” Imbuhnya.
Melihat debit air yang kecil dari sumur tutuk pihak Cipta Karya mengusulkan untuk memaksimalkan DAK tahun 2020 ke wilayah selatan Lombok Timur untuk membuat sumur bor.
“Untuk mengalokasikan dana DAK 2020 kami mengusulkan agar 80 persen dana pusat tersebut digunakan untuk membuat sumur bor dimasing-masing Desa diwilayah selatan, untuk membantu mengatasi kekurangan air bagi masyarakat yang setiap tahun dimusim kemarau selalu krisis air,karena saya perkirakan kebutuhan air bersih masyarakat setempat tidak akan bisa dipasok oleh sumur tutuk ” Ungkap Ma’arif.
Ma’arif juga menambahkan alasan pengadaan sumur bor diwilayah selatan tersebut karena pertama didaerah selatan itu sulit sekali untuk mendapatkan air permukaan,yang kedua mencari air sungai los dibawah tanah dengan kedalaman 80 sampai dengan 100 meter.
“Kita berani menentukan titik pengeboran itu setelah ada geo listrik. Geo listrik dilakukan untuk mengetahui bahwa dititik itu ada air, tinggal apakah air tawar, air payau atau air asin. Tapi ada pengalaman saya di batu nampar mengebor sampai 80 meter dan kita dapatka air payau,” Tuturnya.
Menurut Kabid Cipta Karya PUPR Lombok Timur Ma’arif yang menjadi sasaran utama dalam program tersebut ada 6 Desa diantaranya Desa Paremas, Pemongkong, Sekaroh, Serewe, Kuang Rundun dan Desa Ekas.
“Ada enam Desa yang disuplai airnya dari sumur tutuk,namun ditahun 2019/2020 ini Desa Paremas dan Desa Pemongkong menjadi daerah PDAM, sehingga untuk program sumur Bor akan kita alokasikan di Desa sekaroh,Serewe,Kuang Rundun dan Desa Ekas,” Pungkasnya.(Bul).