Oleh: Nurwati H Hasan mahasiswi STAI Al aqidah Al hasyimiyah jakarta semester 2 Prodi: Ahwal Syasiyah Nim: 231100005
Sinar5news.com Sejarah Ilmu Kalam Istilah “kalam” ini artinya ‘perkataan’ atau ‘percakapan’. Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran akan kerasulannya. Jadi, Ilmu Kalam ialah ilmu yang mengenai Aqidah dengan dalil-dalil yang aqliyah dengan pemikiran yang rasional dan tameng dari para penentang.Abu Hanifah menyebut nama ilmu ini dengan fiqh al-akbar. Menurut persepsinya, hukum islam yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian.
Pertama, fiqh al-akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, fiqh alashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja. Al-Farabi mendefinisikan Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu yang membahas Dzat dan Sifat Allah. Sejarah awal munculnya Ilmu Kalam ini pada saat wafatnya Nabi Muhammad SAW, yang kala itu muncullah persoalan di kalangan umat Islam mengenai siapa yang hendak menjadi pengganti Nabi (Khalifatul Rasul). Hal tersebut kemudian diatasi dengan diangkatnya Abu Bakar As-Shiddiq sebagai khalifah. Setelah Beliau wafat, kekhalifahan dipimpin oleh Umar bin Khattab yang pada kala itu umat Islam tampak tegar dalam mengalami ekspansi seperti kejazirahan dari Arabian.
Sumber Ilmu Kalam Adapun sumber daripada ilmu Kalam ini ialah.
1. Al-Quran
Dalam kitab suci ini, banyak sekali ayat yang membicarakan mengenai masalah ketuhanan. Misalnya pada Q.S Al-Ikhlas ayat 3-4 yang berarti “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakan”“dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya”
2. Hadits Dalam hadits Nabi Muhammad SAW, banyak membicarakan mengenai masalah-masalah yang juga dibahas dalam Ilmu Kalam. Diantaranya adalah hadits Nabi yang menjelaskan mengenai hakikat keimanan dan terpecahnya golongan, yakni:“Hadits ini diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda ‘Akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa bani Israil ….Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan,’ ‘Siapa mereka itu, wahai Rasulullah’ Tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, ‘Mereka itu adalah yang mengikuti jejakku dan sahabat-sahabatku,.” (H.R. At-Tirmidzii)
3. Pemikiran ManusiaYakni berupa pemikiran yang memang dikeluarkan oleh umat Islam maupun non-muslim. Mengingat bahwa Islam telah menggunakan pemikiran-pemikiran rasional untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam Al-Quran.