Hikmah Pagi : Yakin, Ikhlas, Istiqomah Menjadi Keajaiban Dalam Dakwah

Hikmah Pagi : Yakin, Ikhlas, Istiqomah Menjadi Keajaiban Dalam Dakwah

Sinar5news.com – Berjuang diranah dakwah bukan lah perkara mudah, seorang mubaligh, kyai, ustadz, atau pemuka agama, harus memiliki pemahaman yang dalam bidang tersebut. Disamping itu mental dalam berdakwah juga menjadi peran penting dalam kesuksesan dakwah.

Perlunya keyakinan, keikhlasan dan istiqomah untuk mampu merangkul setiap golongan, setiap mubaligh metode dakwah dan sasaran umatnya masing-masing.

KH. Hizbullah Huda seorang ulama yang namanya sudah cukup dikenal dengan kepiawaian dakwahnya, Yakin,Ikhlas Istiqomah, jadi kunci kesuksesan KH. Hizbullah Huda dalam mengubah sebuah kawasan legendaris prostitusi menjadi pondok pesantren. Terletak di Puncak, sekitar tiga kilometer arah timur laut dari Kota Majenang, Kabupaten Cilacap, di sana, hampir 85 persen rumah jadi tempat prostitusi.

Medan dakwah yang berat dipilihnya karena rasa prihatin terhadap perkembangan agama masyarakat sekitar, perjalanan dakwahnya tidaklah mulus ada saja penolakan dan gunjingan yang diterima. Namun ia tetap kukuh pada jalan dakwah yang dipilih.

Terlahir sebagai anak kiai, yaitu Kiai Imam Mahdy bin KH Maqsudy, Hizbullah Huda kecil dikirim sang ayah untuk menuntut ilmu di pondok pesantren yaitu Ponpes Matlabul Anwar Salebu, Majenang, Ponpes An-Nur Cigulingharjo, Ponpes Cijantung, dan terakhir Ponpes At-Taujieh Al-Islamy, Leher.

Saat menuntut ilmu di Ponpes At-Taujieh, dia juga sekalian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Wijayakusuma dan lulus sebagai sarjana hukum. Setelah mendapat banyak ilmu dan pengalaman, KH. Hizbullah Huda pulang kampung.

Ia meneruskan apa yang telah dilakukan ayahnya yaitu mengasuh pesantren dan mengembangkan dunia pendidikan. Saat itulah dia prihatin dengan kondisi kampung Puncak yang jadi tempat prostitusi. Diapun memutuskan untuk berdakwah di kalangan PSK.

Selama berdakwah, KH. Hizbullah Huda mengedepankan amar ma’ruf serta komunikasi persuasif dengan melakukan pendekatan personal dan mengadakan kegiatan mujahadah yang diadakan secara rutin. Secara perlahan-lahan, kawasan Puncak yang sebelumnya menjadi tempat prostitusi kemudian berubah menjadi tempat ngaji.

Bahkan KH. Hizbullah Huda mendapat julukan sebagai “Kiai Puncak” yang menjadi simbol kiai-nya PSK dan mucikari. Mendapat julukan seperti itu, KH.Hizbullah Huda tidak mempersoalkannya.

Secara perlahan-lahan, wajah kampung Puncak berubah sejak adanya dakwah yang dilakukan Gus Huda kepada para mucikari. Kini, di sana telah berdiri sebuah Madrasah Diniyah Awaliyah dan Wathoniyah, serta lembaga pendidikan formal Madrasah Ibtida’iyyah Al-Mahdi.

Kisah perjuangan dakwah Gus Huda ini terdengar oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, H. Imam Tobroni. Lewat akun sosmednya, dia memberi apresiasi perjuangan dakwah ulama Majenang itu.

 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA