Sinar5news.com – Jakarta – Fenomena putus dalam sebuah hubungan memberikan reaksi yang berbeda dari setiap individu. Ada tipe orang yang buru-buru melupakan, ada yang mencari pasangan baru walau sekedar pelarian, ada yang butuh waktu untuk merenungkan, ada yang menarik diri dari lingkungan, bahkan ada yang terjebak dengan kenangan masa lalu hingga mengalami gagal move on. Tapi tak sedikit dari mereka yang memilih untuk berlapang dada dan menerima apa yang sudah terjadi.
Perasaan campur aduk setelah putus itu memang benar adanya. Bagaimana tidak, hubungan yang sudah terjalin dan terbiasa menghabiskan waktu bersama dengan orang yang kita cintai harus berakhir kandas di tengah jalan. Banyak mimpi-mimpi yang terkubur dan tak sesuai harapan hingga berubah haluan. Tak menampik jika hal ini membuat orang yang baru putus biasanya akan berselancar di internet dan mencari tips-tips atau cara bagaimana untuk move on.
Untuk itu, berikut adalah beberapa tips move on yang bisa kamu lakukan. Antara lain:
- Belajar Menerima
Sebelum melangkah jauh ke tahap move on lainnya, belajar menerima perasaan sendiri dan memvalidasi adanya rasa sedih atau kecewa menjadi poin penting dalam proses move on. Ini bukan berarti kamu tidak terima akan kenyataan, justru menyadarkan kamu tentang realita yang sebenarnya. Sebaliknya, jika kamu mengabaikan perasaan sedih dan kecewa, emosi tersebut bisa menumpuk dan muncul kembali di kemudian hari, bahkan dalam intensitas yang lebih besar yang membuat kamu memerlukan penyembuhan jangka panjang.
- Menjaga Jarak dan Menutup Akses Komunikasi
Biasanya setelah putus emosi seseorang menjadi sangat rentan dan tidak stabil. Sehingga tidak ada salahnya jika kamu memberi jarak sejenak dengan mantan. Hal ini dilakukan guna mempermudah penyembuhan luka yang menganga dan mengurangi risiko timbulnya harapan palsu bahwa hubungan kalian masih bisa diperbaiki walau telah porak poranda. Menjaga jarak dengan mantan juga bisa membantu kamu untuk memutus ketergantungan emosional yang mungkin masih ada. Dan untuk menghindari konflik atau drama setelah berakhirnya sebuah hubungan.
- Fokus Pada Diri Sendiri
Setelah putus, tak jarang orang yang terpukul dan kehilangan kepercayaan diri. Baik karena perkataan atau perbuatan mantan yang kurang baik, atau karena merasa lelah dan tidak menerima kenyataan. Dengan kamu fokus pada diri sendiri setelah putus, kamu bisa membangun rasa percaya diri dengan meningkat value (nilai diri) yang sebelumnya sempat hilang saat berpacaran. Bisa dimulai dengan merawat dan mempercantik diri, rutin berolahraga dan menjaga pola makan, melakukan hal-hal yang kamu sukai, mencoba kegiatan baru, mengembangkan hobi atau kebiasaan yang sudah ada, dan kembali fokus pada tujuan yang sebelumnya sempat tertunda.
- Membuat Rencana Baru
Jika kamu sudah terlanjur membuat banyak rencana dengan mantan saat pacaran, kamu bisa mengubahnya dengan membuat rencana baru dan memfokuskan pada kebagiaan diri sendiri. Misalnya dengan merencanakan perjalanan atau liburan. Selain untuk menyegarkan pikiran yang sedang kalang kabut, dan melepas kepenatan dari hiruk pikuk aktivitas yang padat. Kamu juga bisa menggunaka waktu setelah putus ini untuk fokus pada pendidikan dan keterampilan baru. Bisa dengan mengikuti kursus atau keahlian baik secara offline maupun online, aktif di organisasi dan himpunan, hingga mengikuti perlombaan yang dapat meningkatkan potensi diri.
- Meminta Dukungan Dari Orang Terdekat
Jangan ragu untuk berbagi perasaan kamu dengan orang terpercaya atau keluarga. Mungkin dengan kamu menceritakan isi hati, bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang dan dapat mengalihkan rasa sakit, serta memikirkan tentang rencana kedepannya mau seperti apa. Tidak ada salahnya meminta dukungan atau support dari orang terdekat setelah putus, selama dalam batas wajar. Selain meminta dukungan dari mereka, kamu juga bisa memperbaiki hubungan yang dulunya renggang menjadi lebih dekat.
- Belajar Memaafkan dan Melupakan
Meski pada kenyataannya tidak mudah karena di dalam hatimu masih ada luka yang menganga. Terlebih lagi bila alasan putus karena kesalahan yang berasal dari mantanmu. Namun, perlu kamu ketahui bahwa memaafkannya bukan berarti kamu menerima begitu saja apa yang telah terjadi. Memaafkannya bukan berarti dia pantas untuk dimaafkan, melainkan kamu tidak pantas menghakimi ia lebih dari Tuhan-Nya. Dan karena kamu pantas untuk bahagia tanpa memperdulikan lagi balasan untuknya. Lagi pula saat kamu memberi maaf untuknya, tidak akan mengurangi keagungan Yang Maha Adil.
- Membuka Diri Untuk Hubungan yang Baru
Setelah kamu melewati proses pemulihan setelah putus, tidak ada salahnya untuk membuka diri dan memulai hubugan yang baru. Dengan catatan kamu sudah selesai dengan masa lalumu dan pada waktu yang tepat. Alasannya agar tidak ada hati yang tersakiti atau potensi untuk melukai diri sendiri. Kebanyakan dari mereka yang putus dihubungan sebelumnya menjadi lebih protek dan lebih berhati-hati dalam memilih pasangan. Dengan memulai hubungan baru, kamu memiliki potensi untuk menemukan cinta dan kebahagiaan baru yang mungkin belum sempat kamu temui dihubungan sebelumnya. Menjalin hubungan dengan orang baru juga bisa membantu kamu untuk melepaskan dari belenggu masa lalu dan menata masa depan yang lebih cerah
- Tidak Terburu-buru Dalam Melupakan
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya selama menjalin hubungan asmara banyak terbentuk kenangan-kenangan indah bersama mantan. Hal ini membuat hati menjadi tidak karuan tatkala bayangan masa lalu datang menghampiri. Mengingat kembali memori masa lalu bukan berarti masih memiliki perasaan pada mantan. Melainkan memang ada momen-momen dalam kehidupan yang tak akan terlupakan. Khususnya momen bahagia. Dan terkadang yang sulit untuk dilupakan itu adalah kenangannya, bukan dengan siapa kita membuat kenangan itu. Tidak buru-buru dalam move on juga menjadi langkah penting untuk memastikan bahwasanya kamu benar-benar siap untuk melanjutkan kehidupan yang baru yang lebih bahagia.
- Tidak Mencari Tahu Kabar Tentangnya
Ketika kamu mengambil keputusan untuk menjauh dari mantanmu, pastikan juga bahwa kamu tidak akan mengawasinya dari jauh. Terkadang memang ada rasa penasaran yang timbul saat sudah putus, bertanya tentang bagaimana keadaannya saat ini? Apakah dia sudah menemukan pengganti yang baru? Apakah dia menjadi lebih baik atau buruk saat tidak bersamamu? Apakah dia masih memikirkan dirimu? Dan masih banyak lagi. Perasaan yang timbul ini memicu kamu untuk menstalking atau mencari kabarnya secara diam-diam. Hal ini bisa menghambat proses move on kamu, loh. Jadi berhenti untuk mencari tahu hal yang dapat membawa pengaruh buruk untukmu. Terkadang seseorang tidak berniat untuk menyakitimu, namun keterbatasan diri membuatnya melakukan kesalahan dalam berekspresi.
- Jangan Membandingkan Diri
Jika suatu saat kamu memulai hubungan yang baru, jangan membandingkan antara orang yang saat ini bersamamu dengan orang di masa lalumu. Hal ini guna menghindari adanya ketidakpuasan atau rasa tidak menghargai pasangan. Karena setiap individu memberikan potensi rasa cinta, kasih sayang, dan pengalaman yang berbeda-beda. Selanjutnya, jika mantanmu juga sudah memiliki pasangan baru, kamu tidak perlu membanding-bandingkan dirimu dengan dirinya. Walaupun pada kenyataanya pasangan baru mantanmu bisa memberikan apa yang tidak ada padamu. Cukup percaya pada apa yang kamu miliki, karena boleh jadi hal yang dianggap kurang dulu oleh mantanmu, justru merupakan kelebihan bagi pasanganmu saat ini.
Sejatinya setiap orang memiliki cara dan kecepatan yang berbeda dalam menghadapi putus cinta. Tidak ada kata kalah atau menang meski prosesmu lebih lambat dari kebanyakan orang lainnya. Dan pada akhirnya, apa yang sudah dijauhkan oleh Tuhan tidak perlu ditanyakan apa maksudnya. Karena Dia mendengar apa yang tidak kamu dengar, dan Dia melihat apa yang tidak kamu lihat.