Sinar5news.com, NTB – Dusun Senganton di Desa Beriri Jarak menjadi saksi terselenggaranya kegiatan yang mengedukasi sekaligus menggugah kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting terkait perempuan. Dengan tema “Pemberdayaan Hak-Hak Perempuan dalam Hukum Islam dan Hukum Positif”, acara Talkshow Desa Ramah Perempuan ini sukses digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur, Kelompok 16 dan bekerjasama dengan LKBA Al-Tsurayya dan LBH-APIK NTB.25/01/25
Acara yang berlangsung meriah tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari Tokoh Masyarakat, ibu-ibu PKK, hingga tamu undangan lainnya. Kehadiran Masyarakat Dusun Senganton menunjukkan tingginya antusiasme dalam memahami peran dan hak perempuan baik dari sisi agama maupun Hukum positif Negara. Selama talkshow, pembicara mengupas tuntas isu-isu pemberdayaan perempuan dalam bingkai hukum Islam yang adil dan selaras dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Dengan pendekatan interaktif, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga diajak untuk merefleksikan peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan berbagai sektor kehidupan.
Narasumber pertama, Ummi Miftahul Jannah, QH M. Pd salah seorang dosen dari IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur, menekankan pentingnya memahami hak perempuan dalam perspektif Islam. Dan pentingnya pendidikan perempuan sebagai Ummu al- Madrasatul ula. Narasumber kedua, Nani Mulyana seorang Pendamping Hukum, menggaris bawahi bahwa Hukum positif di Indonesia juga telah memberikan banyak perlindungan bagi perempuan, meskipun pelaksanaannya masih membutuhkan pengawasan dan dukungan Masyarakat. “Kita memiliki undang-undang yang melindungi perempuan dari kekerasan dan diskriminasi. Namun, implementasi di tingkat lokal sering kali terkendala oleh stigma sosial dan kurangnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, talkshow seperti ini sangat penting untuk membuka pikiran kita semua,” tegasnya. Salah seorang mahasiswa, menyampaikan bahwa tujuan dari talkshow ini adalah untuk membuka wawasan masyarakat agar lebih menghargai dan memahami pentingnya pendidikan bagi perempuan selain sebagai Madrasah pertama, pendidikan tinggi juga dapat membantu mengurangi kekerasan pada perempuan dan mampu meningkatkan ekonomi Masyarakat.
Suasana diskusi yang hangat ditutup dengan kesepahaman bersama untuk terus mendukung terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi perempuan. Talkshow ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menjawab tantangan zaman, serta mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip hukum positif.