Belae itu adalah nama ular yang sangat berbisa, selain itu juga bisa terbang dan di ekornya menyala. Pada tahun sembilan puluhan sering kita dengar cerita tentang ular belae. Belae ini menunjukkan kesaktian dan kehebatan yang sangat luar biasa.
Kira-kira sepeti itulah Tuan Guru Bajang yang mewarisi kealiman, kesholihan dari niniknya Al-Maghfurlah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Belae Jak Ninikn, Belae Endah Cucunya.
Ada sebuah persaksian khusus dari Mamiq Darwil dan ini menguatkan sesenggak sasak tersebut.
Selama lebih kurang 18 Tahun mendampingi, mengikuti dan merekam dakwah TGB sejak tahun 2001 sampai 2019, tidak pernah sama apa yang TGB sampaikan dari satu titik lokasi pengajian ke titik yang lain. Selalu ada yang baru. Tegas miq Darwil.
Dan ini bisa disaksikan oleh kita dan juga bisa dibuktikan dari pengajian yang istiqomah disyiarkan bakda sholat Maghrib dan bakda sholat Subuh di RHN (Radio Hamzanwadi).
TGB juga tidak pernah kenal lelah, sambung miq Darwil.
Sejak pulang dari Mesir TGB mulai keliling berdakwah, pada saat menjadi anggota DPR RI pun masih keliling dakwah, memberikan kesejukan, memberikan pencerahan kepada masyarakat dan dalam sehari tiga sampai empat titik lokasi undangan pengajian yang TGB isi.
Start dari bandara ke titik-titik lokasi pengajian, kemudian kembali lagi ke bandara terbang ke Jakarta melaksanakan tugas sebagai wakil Rakyat, seringkali TGB kemudian mengganti pakaian di dalam mobil.
Semangat istiqomah dalam kebaikan seperti yang dicontohkan guru kita TGB, harus kita teladani. Pesan miq Darwil
Banyak suka duka, keajaiban dan tantangan selama mendampingi TGB berdakwah.
“Belae Jak Ninikn, Belae Endah Cucunya”
Oleh: Rahman
Sumber: Ruang Anjum