Realisasi Investasi Lotim, Tembus 600 Persen, Disebut  Tertinggi di NTB.

Realisasi Investasi Lotim, Tembus 600 Persen, Disebut  Tertinggi di NTB.

Sinar5news.Com – Lombok Timur – Realisasi Investasi di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat(NTB)  diklaim sebagai Investasi Tertinggi dari 10 Kabupaten Kota di NTB. Karena hingga triwulan ke tiga nilai Investasi yang masuk mencapai Rp.2,5 triliun dari Target Rp.417 Miliar. Artinya iklim Investasi Lotim meningkat 600 Persen.

Foto : Acara Sosialisasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Baru pertama kali ini terjadi capaian Investasi kita mengalami peningkatan hampir enam kali lipat, kalau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang setiap tahun selalu ada peningkatan atau melebihi target, tetapi tidak sebesar yang sekarang atau tahun ini,” Ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(DPM-PTSP) Kabupaten Lombok Timur. Muksin,S.KM,MM.

Ia juga menambahkan di akhir tahun anggaran ini, capaian investasi tak dapat dipungkiri akan bertambah. Keberhasilan Lombok Timur dalam capaian investasi ini, tidak lepas dari kerjasama yang baik dan kerja keras semua pihak, terutama yang ada di dinas yang dipimpinnya.

“Apa yang kita capai saat ini dibidang investasi tentunya tidak lepas dari kerja keras dan mengerahkan berbagai potensi dan kemampuan yang kita miliki. Ini baru potensi investasi yang kita tangani, belum lagi kita menghitung potensi investasi di bidang Pariwisata. Kalau sector Pariwisata bangkit kembali, maka investasi didaerah kita akan terus meningkat,” Terangnya.

Selain itu Muksin juga menyampaikan target Pendapatan Asli Daerah(PAD) pada tahun 2020 ini, sebesar Rp.3,5 Miliar dan pihaknya akan mengupayakan untuk bisa memenuhi angka 80 persen dari target yang sudah ditetapkan.

“Kalau kita bandingkan dengan target PAD pada tahun 2018 yang hanya bisa mendapatkan 51 persen, maka itu artinya pada tahun ini jauh meningkat kalau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” beber Muksin.

Sedangkan untuk target PAD yang dibebankan ke Instansi yang dipimpinnya itu pada tahun depan(2021-red) akan mengalami peningkatan yang cukup signipikan yakni sebesar Rp.5,5 Miliar lebih. Angka tersebut dinilainya memang jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tetapi target yang cukup besar  ini dianggap sebagai motivasi untuk bekerja lebih maksimal.

Pendapatan Asli Daerah(PAD) di DPM-PTSP di dapat dari berbagai sumber, yang paling besar dari biaya Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan(IMB) dan sebagian lagi didapatkan dari izin tambak udang, namun itu diakuinya tidak besar yaitu hanya Rp.53 juta dalam satu tahun.

“Makanya kalau kita hanya mengandalkan PAD dari IMB dan izin tambak udang ini, maka sangat tidak mungkin kita bisa memenuhi target PAD tahun 2021 sebesar Rp.5,5 miliar. Tetapi kita akan tetap berupaya untuk memenuhi target tersebut,” pungkasnya. (Bul)       

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA