Rakernas I NWDI : TGB Sampaikan Empat Pesan Kepada 228 Orang Peserta Rakernas.

Rakernas I NWDI : TGB Sampaikan Empat Pesan Kepada 228 Orang Peserta Rakernas.

Sinar5news.com – Lombok Timur – Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniayah Islamiyah l(PB NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB) Dr.TGH. Muhammad Zainul Majdi,MA membuka Rapat Kerja Nasional Pertama (Rakernas I) NWDI Tahun 2022 yang dihadiri oleh 228 orang peserta dengan rincian Dewan Mustasyar 17 orang, Dewan Pakar 23 orang, Pengurus Harian PBNWDI 15 orang, Majlis Lajnah dan Badan PBNWDI 113 orang, Badan Otonom 14 orang, Pengurus Wilayah 32 orang, Pengurus Perwakilan NWDI diluar Negeri 4 orang. Mukernas di gelar di Auditorium Siti Rauhun Zainuddin Abdul Majid Pancor. Sabtu (17/09/2022).

Foto: TGB.Dr.TGH.M.Zainul Majdi,MA (Ketum PBNWDI) dan Dr.H.Zulkieflimansyah,M.Sc (Ketua Dewan Pakar PBNWDI)

TGB dalam arahannya pada pembukaan Rakernas yang mengambil tema “Transpormasi NWDI Menuju Peningkatan Khidmah Jamiyah Pada Jamaah” tersebut mengatakan, Rakernas yang digelar sebagai rangkaian Peringatan Hultah NWDI Ke-87. Peringatan Hultah pada setiap tahunnya kita buat sebagai momen untuk kita melihat apa yang telah kita lakukan sebagai perangkat organisasi dalam rangka mewujudkan cita-cita pendiri NWDI Al Magfurullah Maulana Syeikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Majid.

 

“Maulana Syaikh sebagai pendiri NWDI telah mengikhtiarkan semua madrasah sebagai alat perjuangan, untuk mengokohkan Iman dan Taqwa, untuk mengokohkan nilai-nilai keislaman dibumi Nusantara. Termasuk alat perjuangan untuk mengisi Indonesia yang mana beliau bersama generasi awal NWDI berjuang agar Negara dan bangsa ini menjadi maju dengan membawa nilai-nilai yang baik,”ungkap TGB.

Menurut TGB, sangat penting bagi semua pengurus organisasi untuk menyadari bahwa NWDI itu dibangun dengan semangat yang tidak hanya di tanah selaparang, bukan hanya sekedar untuk NTB bahkan bukan hanya sekedar Indonesia tetapi untuk “Fil Alamin”.

“Fil Alamin artinya diikhtiarkan bahwa perjuangan NWDI itu bisa mengisi Hazanah Perjuangan dalam memberikan kebaikan dalam membangun peradaban dunia,”ujarnya.

Ketum PBNWDI juga mengajak perangkat organisasi untuk terus berpikir tentang bagaimana cara untuk mengembangkan perjuangan pendiri NWDI keseluruh penjuru dunia dengan tetap mempetahankan merawat dan menjaga Hazanah di Bidang Pendidikan, Hazanah Sosial Keagamaan, Hazanah Da’wah dan Hazanah Ekonomi ummat meskipun baru mulai dikembangkan.

Dalam pengembangan organisasi NWDI kedepan memiliki peluang yang besar karena sudah memiliki modal yang ditinggalkan oleh pendirinya, menurut TGB ada empat modal besar yang ditinggalkan maulana syeikh untuk mengembangkan sayap organisasi untuk menuju Fill Alamin.

Yang pertama NWDI ini memiliki paham keagamaan yang dianut oleh mayoritas ummat islam diseluruh dunia. NWDI menganut,mengembangkan mempondasikan paham Ahlussunnah Waljamaah, yang benar-benar paling banyak penganutnya diseluruh dunia baik di Tanah Arab, Kawasan Afrika, Asia Tengah, Asia Tenggara dan lainnya dan NWDI ada pada manhaj tersebu.

Yang kedua, Maulana Syeikh tidak hanya mewariskan institusi – institusi pendidikan, tetapi juga mengajarkan kepada kita untuk berorganisasi, dengan segala kekurangan dalam berorganisasi tetapi kita sudah mampu untuk mengorganisir diri itu sudah biasa dilakukan, tradisi berpikir untuk mencapai kemaslahatan bersama itu sudah ada.

“Tradisi yang ditinggalkan Maulana Syeikh Bukan sekedar berpikir tentang apa yang didapatkan untuk individu atau perorangan, tetapi yang diajarkan adalah tradisi untuk bersama-sama berjuang meneruskan perjuangan Al Magfurullah Maulanasyeikh, seperti Tahun 1937 beliau membangun NWDI dan 1953 membangun organisasi,”ungkap TGB yang juga Wakil Komisaris Utama PT.MNC yang merupakan Perusahaan Media yang menaungi TV Nasional RCTI,MNC,Global TV dan iNEWS TV.

Ia juga menambahkan tradisi berorganisasi merupakal modal dalam perjuangan tetapi tidak semua guru, ustadz, tuan guru mewariskan tradisi itu kepada murid-muridnya dan kader-kader NWDI.

“Tradisi Bermadrasah ya, Trdisi Bermajlis Taqlim ya, Tradisi Berpantaiasuhan ya, tetapi tradisi untuk berorganisasi itu tida semua, karena itu juga modal. Kemudian modal yang kedua Alhamdulillah di NWDI ini kita sudah diajar berorganisasi,”terangnya.

Yang ke tiga kita diwariskan seperangkat nilai-nilai perjuanagan yang universal dalam makna relepan dengan segala masa , meskipun ada masa repormasi, era 4.0 tetapi nilai – nilai perjuangan yang ditinggalkan al Magfurullah adalah menanamkan nilai keikhlasan, keyakinan, keistiqomahan dan kesabaran itu semua diimplementasikan sesuai dengan ketentuan zaman.

Kemudian yang keempat NWDI memiliki Sumberdaya Manusia (SDM) dengan segala kekurangannya, keterbatasannya. Tetapi kalau SDM NWDI itu diberikan ruang untuk mewujudkan potensinya dan ketika diberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasinya.

“Alhamdulillah Sumberdaya Manusia NWDI itu bisa menghadirkan karya-karya nyata, dengan segala keterbatasan SDM ini akan terus kita kembangkan, karena SDM NWDI memiliki potensi yang besar untuk pengembangan kedepan, seperti NWDI sudah punya perwakilan Resmi di Mesir dan Yaman dan itu sebagai bukti bahwa SDM NWDI cukup potensial,” tutupnya. (red) 

 

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA