Jakarta, 8 Februari 2025 – Majelis Taklim Al Abror Nahdlatul Wathan Jakarta menggelar acara bersejarah yang menggabungkan peringatan Isra’ Mi’raj, Milad ke-3, serta tawaqqufan pengajian menjelang bulan suci Ramadhan. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang aktif dalam kegiatan keagamaan, baik dari internal majelis taklim maupun dari majelis taklim lainnya.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk mengenang perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW serta mengapresiasi perjalanan tiga tahun Majelis Taklim Al Abror dalam membina umat melalui kegiatan pengajian dan pembelajaran agama Islam. Selain itu, acara ini juga menjadi penanda tawaqqufan atau penghentian sementara kegiatan pengajian guna memberikan kesempatan bagi jamaah untuk lebih fokus dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Acara ini dihadiri oleh jamaah Majelis Taklim Al Abror, serta perwakilan dari beberapa majelis taklim lain, di antaranya:
- Majelis Taklim HAMZANWADI
- Majelis Taklim Al Hidayah
- Majelis Taklim Al Hikmah
- Majelis Taklim Malam Jum’at
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh kehadiran para guru dan Ustadzah dari berbagai kalangan yang turut memberikan warna dalam kegiatan ini. Di antaranya:
- Ustadzah Mu’rifah
- Ustadzah Popy
- Ustadzah Tulasmi (Pimpinan Majelis Taklim Al Abror)
- Ustadzah Lilik (Sesepuh)
- Ustadzah Lilis (Pimpinan Hizib Al Abror)
- Ustadzah Hj. Tijah (Pimpinan Hadroh)
- Ustadzah Yuli Sofiyati, S.Pd., MM (Sekretaris Majelis Taklim HAMZANWADI)
- Ustadzah Rahmah
- Ustadzah Rizka Febriana
Acara dimulai dengan pembacaan Hizib Nahdlatul Wathan, yang merupakan salah satu amalan dzikir khas Nahdlatul Wathan. Dzikir ini dibacakan secara berjamaah, menambah keberkahan dalam majelis. Setelah itu, tim Hadroh Majelis Taklim Al Abror Nahdlatul Wathan Jakarta melantunkan Rawi, yaitu pembacaan kisah kelahiran dan perjalanan hidup Rasulullah SAW.
Selanjutnya sambutan Pembina Majelis Taklim Al Abror. Dalam kesempatan ini, Ustaz Subkhi, S.Pd, selaku pembina Majelis Taklim Al Abror Nahdlatul Wathan, memberikan sambutan dan refleksi perjalanan majelis taklim ini. Beliau menjelaskan bahwa Majelis Taklim Al Abror bermula dari pembentukan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang berfokus pada pembelajaran Al-Qur’an bagi anak-anak. Seiring berjalannya waktu, kegiatan majelis semakin berkembang hingga akhirnya membentuk Majelis Taklim yang kini telah memasuki tahun ketiga.
Dari perkembangan tersebut, lahir pula Majelis Hizib Nahdlatul Wathan, sebuah kelompok yang secara khusus mengamalkan Hizib Nahdlatul Wathan sebagai bagian dari ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Majelis ini kini diketuai oleh Ustazah Lilis, yang juga aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan pembinaan spiritual di lingkungan Nahdlatul Wathan.
Dalam sambutannya, Ust. Subkhi menegaskan bahwa keberlanjutan dan keberkahan Majelis Taklim Al Abror tidak lepas dari perjuangan dan doa pendiri Nahdlatul Wathan, Almagfurlah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau juga berharap agar majelis ini terus berkembang, memberi manfaat bagi umat, dan tetap eksis hingga yaumil qiyamah.
Penceramah utama dalam acara ini adalah Ust. Ramli, yang akrab disapa dengan Akhi Ramli. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema tentang perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan bagaimana dalam perjalanan tersebut Rasulullah diperlihatkan berbagai bentuk siksa bagi orang-orang yang berdosa.

Salah satu dosa yang mendapat perhatian khusus dalam ceramah ini adalah bergosip. Akhi Ramli menyoroti bahwa gosip atau ghibah merupakan kebiasaan buruk yang sering dilakukan, terutama di kalangan kaum ibu. Ia menjelaskan bahwa dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW diperlihatkan siksaan bagi perempuan yang suka bergosip, sebagai peringatan agar umat Islam menjauhi perbuatan tersebut.
Sebagai penutup, Ust. Sugi, salah satu pengajar di Majelis Taklim Al Abror Nahdlatul Wathan Jakarta, memimpin doa bersama. Dalam doa tersebut, dipanjatkan harapan agar Allah memberikan ampunannya kepada kaum muslimin dan muslimat serta memberikan keberkahan pada bulan Sya’ban dan menyampaikan kepada bulan Ramadhan.
Dengan berakhirnya acara ini, Majelis Taklim Al Abror resmi memasuki masa tawaqqufan atau penghentian sementara pengajian dalam rangka memberikan kesempatan kepada jamaah untuk lebih fokus dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Semoga peringatan Isra’ Mi’raj dan Milad ke-3 ini menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta semakin memotivasi jamaah dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.