” TULISAN INI DI RANGKUM DARI BUKU *MENGURAI ILMU TAJWID NAZHAM BATU NGOMPAL* YANG DISUSUN OLEH TGH MUSLIHAN HABIB “
Materi ilmu tajwid merupakan salah satu materi pembelajaran yang dipelajari oleh para thullab dan thalibat (santri) Perguruan Tinggi Ma’had Darul qur’an wal Hadits Al-Majidiyah ash-Syafi’iyyah Nahdlatul Wathan, Pancor Lombok Timur.
Disela-sela penyampaian materi tajwid kepada para santrinya inilah, Maulana Syaikh menyampaikan latar belakang penulisan dan penyusunan kitab Nazham Batu Ngompal. Hal yang menjadi latar belakang penulisannya adalalah keperihatinan Maulana Syaikh terhadap bacan al-qur’an para murid,jama’ah,dan masyarakat Lombok.
Menurut penilaian maulana syaikh, bacaan mereka sangat menyimpang dari kaidah-kaidah ilmu tahwid al-Qur’an.
Keprihatinan beliau bermula ketika suatu malam di bulan Ramadhan,beliau melewati sebuah masjid disuatu kampong bernama Mbung Papak,sebuah kampong yang berada di wilayah Kecamatan Selong,Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat(NTB).
Pada saat itu,jamaah masjid sedang asyik melakukan kegiatan tadarus(membaca dan mengkaji) Al-Qur’an setelah shalat tarawih. Maulana Syaikh merasa terkejut ketika mendengar bacaan para jamaah di masjid tersebut. Menurut dia,bacaan mereka sangat tidak beraturan dan sangat menyimpang dari aturaan kaidag ilmu tajwid. Sesamppainya di rumah, Maulana Syaikh kemudian mulai merenung dan memikirkan solusi untuk memperbaiki bacaan al-Qur’an yang benar.
Setelah berfikir dan merenung beberapa waktu,beliau mendapat kesimpulan bahwa salah satu solusi yang dinilainya sangat tepat adalah segera menyusun sebuah kitab ilmu tajwid yang mudah dan gampang dimengerti oleh masyarakat.
Alhasil,fenomena bacaan al-Qur’an masyarakat Mbung Papak yang menyimpang tersebut menjadi sebuah inspirasi awal yang dinilai sangat bersejarah mendorong tersusunnya kitab Nazham Batu Ngompal ini.
Jika merujuk kepada kronologis penyusunan kitab ini, maka bisa dikatakan bahwa tujuan Maulana Syaikh menyusnun kitab Nazham Batu Ngompal ini adalah agar dapat menjadi rujukan umat dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,tentunya dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmu tajwid, sebagai rujukan dalam membaca al-Qur’an Al-Karim.