Sinar5news.com – Mataram – Para pencari kerja dari tanggal 11 – 25 November 2019 ini akan berjibaku untuk merebut kursi PNS(Pegawai Negeri Sipil) yang disediakan pemerintah dengan totalnya untuk seluruh Indonesia 256.125 pormasi. Untuk berbagai bidang disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi.
Tahukah anda berapa besaran gaji PNS yang lolos dalam seleksi CPNS tahun 2019 ini? Tentu banyak yang akan penasaran seberapa besar Gaji yang akan diperoleh para PNS yang lulus tahun ini.
Terkait rincian gaji yang akan diterima oleh PNS yang lulus seleksi CPNS pada tahun 2019 ini telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah republic Indonesia Nomor : 15 Tahun 2019 tentang perubahan ke delapan belas atas Peraturan Pemerintah RI Nomor : 7 Tahun 2007 tentang peraturan gaji pegawai negeri sipil.
Berikut rincian gaji pegawai negeri sipil dari Golongan I sampai dengan Golongan IV.
Golongan I
PNS Golongan I biasanya diperuntukkan bagi PNS yang berpendidikan SD(Sekolah Dasar) dan berpendidikan SMP(Sekolah Menengah Pertama).
– Golongan I-A sebesar Rp.1.560.800
– Golongan I-B sebesar Rp.1.704.500
– Golongan I-C sebesar Rp.1.776.500
– Golongan I-D sebesar Rp.1.851.800
Golongan II
PNS Golongan II biasanya diperuntukkan bagi PNS yang berpendidikan SLTA(Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) hingga D III.
– Golongan II-A sebesar Rp.2.022.200
– Golongan II-B sebesar Rp.2.208.400
– Golongan II-C sebesar Rp.2.301.800
– Golongan II-D sebesar Rp.2.339.200
Golongan III
Gaji golongan III diperuntukkan bagi PNS yang tamatan Sarjana S1 sampai dengan S3. Dengan rincian gaji.
– Golongan III-A sebesar Rp.2.579.400
– Golongan III-B sebesar Rp.2.688.500
– Golongan III-C sebesar Rp.2.802.300
– Golongan III-D sebesar Rp.2.920.800
Golongan IV
– Golongan IV-A sebesar Rp.3.044.300
– Golongan IV-B sebesar Rp.3.173.100
– Golongan IV-C sebesar Rp.3.307.300
– Golongan IV-D sebesar Rp.3.447.200
– Golongan IV-E sebesar Rp.3.593.100
Rekrutmen CPNS(Calon Pegawai Negeri Sipil) masih menjadi incaran dan paporit bagi para pencari kerja di Nusa Tenggara Barat. Sehingga pada setiap rekrutmen jumlah pelamar membeludak dan sangat tidak sepadan dengan kebutuhan.
Seperti yang sering terjadi jumlah pelamar mencapai puluhan ribu orang sedangkan pormasi yang diterima hanya ratusan orang.(Bul)
